Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan dampak dari kasus gagal bayar Evergrande yang terjadi di China tidak akan besar terhadap perekonomian global.
“Dampaknya tidak akan besar karena faktor interlinkage yang lebih terbatas dengan sektor keuangan global,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/9/2021).
Faisal menjelaskan, krisis Evergrande ini memang dapat menimbulkan sentimen risk off ke emerging market, termasuk Indonesia, namun berbeda dengan kasus krisis keuangan global yang terjadi pada 2008.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa kasus gagal bayar Evergrande perlu diwaspadai karena akan berdampak pada perekonomian global.
Belum lagi, ekonomi global masih menghadapi sejumlah risiko tekanan akibat pandemi Covid-19.
"Dia mengalami situasi yang sangat tidak mudah dan akan memberikan dampak baik terhadap ekonomi domestik maupun global," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Bank Indonesia (BI) menilai krisis Evergrande akan memberikan dampak pada pasar modal di Tanah Air.
Dampak pada portofolio pun menurutnya tidak masif. BI mencatat aliran modal masuk pada periode 20 Juli 2021 hingga 17 September 2021 mencapai US$1,5 miliar.
"Dampaknya pada investasi portofolio tidak nampak," jelasnya.