Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia mengingat sumber daya alam (SDA) yang dimiliki melimpah. Bahkan, Bahlil menegaskan seiring dengan digenjotnya investasi, penataan lingkungan juga terus dilakukan pemerintah.
Hal itu disampaikannya pada Dialog Investasi EU Talkshow - EuroCham BKPM: Attracting Investment through Structural Reform secara virtual, Selasa (21/9/2021), yang dihadiri oleh Ketua Kamar Dagang Eropa atau The European Business Chamber of Commerce Indonesia (EuroCham) Julien Steimer, dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket.
Awalnya, Bahlil mengajak para investor khususnya dari Uni Eropa untuk ikut berinvestasi dalam proyek baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV), menyusul Korea Selatan dan China. Hal itu disampaikan mengingat cadangan nikel dunia di Indonesia sekitar 24 sampai dengan 25 persen.
Tidak hanya nikel, Bahlil juga mengungkap bahwa Indonesia juga memiliki tambang batu bara dan sawit (crude palm oil/CPO). Bahlil lalu menyinggung sentimen terhadap pengolahan sawit dan SDA ekstraktif lainnya yang dinilai tidak ramah lingkungan.
"Kami punya sawit tapi tidak semuanya [seperti] yang dicurigai oleh sekelompok LSM yang seolah-olah kami bangun tidak berdasarkan kaidah-kaidah lingkungan. Yakinlah kita sedang melakukan penataan untuk juga menghargai lingkungan. Termasuk pada nikel, termasuk pada batu bara," tutur Bahlil pada sambutannya.
Bahlil menyampaikan bahwa penataan izin dan tata cara berinvestasi, termasuk kemudahannya, telah diatur di UU Cipta Kerja dan implementasinya pada sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko.
Baca Juga
Adapun, aspek perizinan skala usaha dibagi sesuai dengan level risiko mulai dari risiko rendah hingga tinggi. Perizinan ditambah dengan aturan teknis terkait dengan kebutuhan misalnya dengan penyertaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
"Kita pro-lingkungan. Kita ingin ke depan Indonesia bisa memberikan kontribusi terbaiknya kepada dunia dalam menjaga iklim," ucapnya.
Adapun, target investasi BKPM kuartal II/2021 sebesar Rp900 triliun, dan sudah terealisasi sebesar 49,6 persen. Sementara, sebesar 50,5 persen dari realisasi investasi tersebut datang dari investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI).
Di sisi lain, kontribusi investasi terhadap PDB Indonesia juga cukup besar terutama pada kuartal II/2021, ketika ekonomi rebound ke 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kontribusi investasi pada periode tersebut adalah sebesar 31 persen, kedua terbesar setelah konsumsi yaitu 57 persen.