Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas: IA-CEPA Bisa Bantu Wujudkan Visi Indonesia Jadi Ekonomi Terbesar Ke-5 Dunia

Perjanjian tersebut memiliki hal positif terutama pada komitmen antar dua negara untuk mendirikan program kerja sama ekonomi, agar bisa mencapai pemanfaatan maksimal dan menghasilkan manfaat secara mutual dari IA-CEPA.
Ilustrasi perjanjian bilateral Indonesia-Australia Comprhensive Economic Partnership Agreement/ Antara
Ilustrasi perjanjian bilateral Indonesia-Australia Comprhensive Economic Partnership Agreement/ Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut perjanjian bilateral Indonesia-Australia Comprhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dapat membantu perwujudan visi Indonesia 2045.

Seperti diketahui, dalam visi Indonesia 2045, Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia.

Sementara itu, program kerja sama ekonomi dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehesif Indonesia dan Australia (IA-CEPA) secara resmi berlaku sejak 5 Juli 2020.

Perjanjian tersebut, kata Suharso, memiliki hal positif terutama pada komitmen antar dua negara untuk mendirikan program kerja sama ekonomi, agar bisa mencapai pemanfaatan maksimal dan menghasilkan manfaat secara mutual dari IA-CEPA.

"Indonesia percaya bahwa pada perayaan 100 tahun kemerdekaan, visi Indonesia 2045 akan terealisasi untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia. Indonesia percaya kolaborasi yang kuat dengan negara-negara lain serta partisipasi dalam global value chain, merupakan upaya untuk mencapai visi ini," ujar Suharso pada IA-CEPA Katalis: Supporting Economic Recovery Through Partnership secara virtual, Selasa (21/9/20210.

Kedua negara juga telah menandatangani Katalis subsidiary arrangement, program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi Indonesia dan Australia. Komitmen tersebut ditandatangani pada 25 Juni 2021, dan diluncurkan pada 6 Juli 2021.

Dilansir dari situs resmi IA-CEPA ECP Katalis, iacepa-katalis.org, Katalis didirikan di bawah perjanjian IA-CEPA dengan komitmen bilateral senilai US$40 juta selama 5 (lima) tahun (2021-2025) yang bertujuan untuk mewujudkan peluang-peluang IA-CEPA.

"Sebagai konsekuensinya, Katalis diharapkan bisa membawakan kedua negara akses pasar yang lebih luas, pasar terintegrasi yang lebih banyak, dan peningkatan ketrampilan khususnya pada area manufaktur pangan dan sektor jasa," jelas Suharso.

Selain mengedepankan kerja sama ekonomi, Suharso menyampaikan bahwa penting bagi Indonesia dan Australia juga untuk berpartisipasi dalam kebiasaan baru (new normal) setelah wabah atau pandemi Covid-19.

Adapun, Bappenas sebelumnya menyampaikan bahwa dengan intervensi yang tepat, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali ke trajectory sebelum pandemi dan menuju pertumbuh potensialnya dari 2022 hingga 2045 sebesar 6,3 persen.

Trajectory atau lintasan pertama yang ditargetkan Bappenas adalah kembalinya Indonesia menjadi upper-middle income country dan menuju high-income country pada 2045. Indonesia sempat dinobatkan sebagai upper-middle income country di 2019 namun harus turun menjadi lower-middle income karena pandemi di 2020.

Untuk mencapai negara berpendapatan tinggi di 2045, rata-rata pertumbuhan PDB Indonesia harus melampaui 5 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper