Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Default Evergrande Guncang Pasar Obligasi Asia

Kondisi ini menjadikan penurunan terburuk dalam setahun terakhir. Hal tersebut menurunkan harga obligasi sampah atau junk bond Asia di pasar yang lebih luas hingga 1-2 sen.
Logo perusahaan China Evergrande di kantor mereka di Hong Kong pada 26 Maret 2018./Reuters/Bobby Yip
Logo perusahaan China Evergrande di kantor mereka di Hong Kong pada 26 Maret 2018./Reuters/Bobby Yip

Bisnis.com, JAKARTA - Kekhawatiran penularan akibat potensi default yang dialami oleh Evregrande Group China telah menyebar ke pasar kredit Asia seiring dengan tekanan yang dihadapi para pengembang dan semakin dekatnya jatuh tempo pembayaran bunga obligasi berperingkat non investasinya.

Dilansir Bloomberg pada Senin (20/9/2021), rata-rata harga obligasi berdenominasi dolar dengan yield tinggi dari penerbit China turun 2 sen kemarin. Kondisi ini menjadikan penurunan terburuk dalam setahun terakhir. Hal tersebut menurunkan harga obligasi sampah atau junk bond Asia di pasar yang lebih luas hingga 1-2 sen.

Saham Evergrande turun hingga 19 persen pada Senin, menjadikan nilai pasarnya yang terendah. Pada saat penutupan, saham merosot hingga 10 persen.

Para peneliti Goldman Sachs yang dipimpin oleh Hui Shan mengatakan dalam catatan pada 19 September bahwa permasalahan Evergrande harus ditangani meskipun jika dilihat dari ukurannya akan membuat dampaknya sulit untuk diperkirakan.

“Dengan pembuat kebijakan yang tidak menunjukkan sinyal keraguan untuk mengurangi utang pasar propertinya, berita utama terbaru tentang Evergrande kemungkinan menunjukkan bahwa aktivitas perumahan dapat memburuk lebih lanjut karena absennya pemerintah dalam memberikan jalan keluar menuju resolusi akhirnya," tulis ekonom Goldman.

Kendati utang dengan peringkat layak investasi ikut tersengat, premium obligasi dari Country Garden Holdings Co., pengembang China dengan penjualan tertinggi, tetap meningkat tajam.

Evergrande mencatatkan liabilitas atau kewajiban sekitar US$300 miliar, tertinggi di antara pengembang properti lainnya di dunia. Ini layaknya ikan paus di pasar obligasi dolar dengan yield tinggi di China dengan ukuran mencapai 16 persen dari total obligasi yang beredar.

Sekitar US$83,5 juta bunga obligasi dengan tempo 5 tahun segera jatuh tempo pada Kamis. Jika gagal membayar dalam waktu 30 hari maka perusahaan bakal dinyatakan default. Evergrande juga perlu membayar kupon 232 juta yuan (US$36 juta) untuk obligasi dalam negeri pada hari yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper