Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengguyur sejumlah insentif kepada badan usaha untuk mempercepat pembangunan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kebijakan itu untuk mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana memaparkan, sejumlah insentif yang telah diberikan pemerintah, seperti pemberian tarif curah Rp714 per kWh untuk badan usaha SPKLU dengan tarif penjualan maksimum Rp2.467 per kWh.
Kemudian, keringanan biaya penyambungan atau jaminan langganan tenaga listrik. Insentif lainnya berupa pembebasan rekening minimum selama 2 tahun untuk badan usaha SPKLU yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero).
Sementara itu, terkait perizinan berusaha, kementerian juga memberi kemudahan dalam penetapan wilayah usaha untuk SPKLU.
Proses tersebut tidak lagi memerlukan rekomendasi dari pemerintah daerah, melainkan hanya dokumen lahan atau perjanjian kerja sama dengan pemilik lahan.
“Kami tentu saja mengapresiasi keseriusan berbagai pihak yang telah mendukung ekosistem percepatan KBLBB ini,” katanya saat webinar Mekanisme Perizinan Berusaha Infrastruktur Pengisian KBLBB, Selasa (21/9/2021).
Lebih lanjut, pemerintah juga memberikan tugas kepada PLN untuk menyediakan 24.720 unit infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik dalam 10 tahun ke depan, dengan asumsi KBLBB sekitar 254.000 unit.
Selain pemerintah, kata dia, berbagai badan usaha juga telah menunjukan keseriusan mendukung program percepatan KBLBB. Ekosistem program itu juga mulai terlihat dari produksi kendaraan listrik, baterai, hingga infrastruktur pengisian maupun penukaran baterai.
Hingga kini setidaknya telah terbangun 166 charging station di 135 lokasi yang tersebar di beberapa area. Beberapa di antaranya seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.
“Besar harapan kami bahwa badan usaha lain di luar PLN dapat berperan aktif bersama dan bersinergi membangun pembangunan infrastruktur ini,” tuturnya.