Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi diketahui mengintruksikan Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelidiki potensi adanya mafia penimbun jagung yang menyebabkan harga pakan ayam di antara peternak daerah melambung tinggi.
Padahal, sesuai laporan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Jokowi saat bertemu 16 perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), terdapat surplus jagung mencapai 2 juta ton. Pertemuan Jokowi bersama perwakilan peternak itu berlangsung pada Rabu (15/9/2021) di Istana Negara, Jakarta.
Ketua Gopan Herry Dermawan yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan ada kejanggalan ketika ketersediaan jagung diklaim surplus 2 juta ton tetapi harga di peternak mencapai Rp6,200 atau naik signifikan dari harga acuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp4,500.
“Ada sesuatu yang tidak benar tolong dibikinkan tim investigasi, barangkali ada yang menimbun,” kata Herry mengulangi permintaannya kepada Jokowi saat itu seperti diceritakan ke Bisnis, Senin (20/9/2021).
Jokowi, kata Herry, menilai positif usulan pembentukkan tim investigasi tersebut. Malahan Jokowi mengaku sudah mendegar lama isu mafia penimbun pakan ternak itu.
“Jawaban pak Jokowi kalau inoformasi itu saya sudah pernah dengar-dengar, saya akan tugaskan Pak Kapolri untuk menindaklanjuti ini,” tuturnya menirukan omongan Jokowi.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Gopan per September ini, harga DOC atau anak ayam berada di antara Rp6,500 hingga Rp7000 per ekor. Pakan berada di kisaran Rp7.950 sampai dengan Rp8.100. Sementara biaya pokok peternak di kisaran Rp19.000 sampai dengan Rp19.500. Harga jual dua pekan terakhir di posisi Rp16.500 sampai dengan Rp18.000.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkomitmen untuk memecahkan persoalan para peternak mandiri yang mengalami kesulitan pakan akibat pandemi Covid 19 yang berkepanjangan.
Rencananya, pemerintah bakal mendekatkan distribusi pakan ternak khusus jagung dari sejumlah sentra di wilayah produksi lain.
"Sesuai petunjuk Bapak Presiden, kita akan melakukan langkah cepat pada minggu ini agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, yakni Klaten Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif. Kalau perlu menggunakan subsidi subsidi tertentu," kata Syahrul melalui keterangan resmi, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, Syahrul berjanji akan menambah lebih banyak sentra pakan khusus jagung pada daerah yang memiliki basis peternakan. Selanjutnya, kementerian akan melakukan penjagaan dan stabilitas harga agar tetap dalam kendali serta memperbaiki regulasi dan aturan yang bisa melindungi peternak.