Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan perekonomian Indonesia tumbuh pada kisaran 3,7 hingga 4,5 persen pada tahun ini.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keberhasilan pengendalian Covid-19 oleh pemerintah menyebabkan pemulihan ekonomi nasional berjalan dalam tren yang positif.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 yang tercatat mencapai 7,07 persen secara tahunan.
Seluruh sektor tercatat tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja. Ekspor Indonesia pun menunjukkan peningkatan sehingga neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 15 bulan beruntun.
Kondisi ini mendukung cadangan devisa Indonesia tetap kuat, di mana pada Agustus 2021 tercatat mencapai US$144,8 miliar. Airlangga mengatakan capaian tersebut mendukung terjaganya ketahanan sektor eksternal.
“Melihat perkembangan ini serta strategi yang disiapkan pemerintah guna mendorong pemulihan ekonomi di sisa 2021, diharapkan perekonomian kembali tumbuh ekspansif di kuartal IV/2021,” katanya dalam Webinar UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga
Airlangga menyampaikan, pemerintah akan terus memperkuat pengendalian pandemi, baik dari sisi hulu maupun hilir untuk memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.
Penguatan di sisi hulu, jelasnya, akan dilakukan melalui akselerasi vaksinasi dan peningkatan disiplin protokol kesehatan, penguatan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment), juga pengendalian mobilitas melalui pembatasan kegiatan masyarakat.
Pada September 2021 ini, pemerintah menargetkan dosis vaksinasi bisa mencapai 2 hingga 2,3 juta jiwa per hari sehingga akan mendukung target vaksinasi sebesar 208 juta jiwa di akhir 2021.
Sementara itu, penguatan di sisi hilir akan dilakukan dengan peningkatan fasilitas kesehatan. Pemerintah pun akan terus mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendukung penanganan Covid-19.
“Komitmen pemerintah ditunjukkan melalui refocusing APBN dalam mendorong peningkatan anggaran PEN jadi Rp744 triliun. Refocusing akan mendorong optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk perlindungan sosial,” jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan keberlangsungan sektor usaha juga tetap menjadi fokus utama pemerintah.
Pemerintah mencatat, per 20 Agustus, program penempatan dana pemerintah di perbankan telah mendorong penyaluran kredit sebesar Rp419,78 triliun melalui Bank Himbara, bank syariah, dan bank pembangunan daerah (BPD).
“Pelaku UMKM juga diberikan dukungan tambahan melalui BPUM [bantuan produktif usaha mikro] dan bantuan PKL, serta perluasan penjaminan kredit dan tambahan subsidi bunga baik melalui KUR [kredit usaha rakyat] maupun non-KUR,” tuturnya.