Bisnis.com, PALEMBANG – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI memastikan kesiapan fasilitas logistik milik PT Bhanda Ghara Rekso (Persero) atau BGR di Kota Palembang. Langkah tersebut sebagai upaya untuk persiapan penggabungan (merger) BGR ke dalam PPI dalam sektor logistik pangan.
Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati mengatakan penggabungan dua perusahaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kiprah BUMN dalam menunjang logistik komoditas pangan.
“Kami harus meninjau bagaimana fasilitas depo kontainer dan gudang modern BGR di Palembang, karena ini penting untuk menyiapkan koneksi yang baik,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (14/9/2021).
Nina menjelaskan PPI akan bertransformasi seiring dengan persiapan sebagai surviving entity dalam proses penggabungan BGR Logistics ke dalam PPI.
Dengan penggabungan tersebut, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik pangan, mengurangi food loss pada rantai produsen, dan meningkatkan penetrasi bisnis trading dan logistik.
Bahkan, pihaknya pun menginginkan agar terjadi peningkatan jangkauan pembelian produksi nelayan dan petani ke seluruh daerah pelosok di Indonesia.
"Dalam Klaster Pangan, PPI merupakan BUMN perdagangan yang disiapkan di hilir untuk peningkatan sektor distribusi trading pangan mulai dari pelosok pedesaan hingga internasional,” katanya.
Menurut Nina, sistem logistik BGR di Palembang juga telah menerapkan teknologi dan digitalisasi.
Salah satunya barcode scanner yang mampu mengelola hingga puluhan ribu stock keeping unit (SKU) dan terhubung dengan ERP-SAP yang ada.
“Sistemnya memang mempermudah mobilitas pekerjaan karena setiap proses terautomasi dan membuat data lebih transparan serta aman,” kata dia.
Diketahui, BGR memiliki fasilitas depo kontainer seluas 2,7 hektare. Depo itu mampu menampung lebih dari 2.000 kontainer.
Direktur Utama BGR Kuncoro mengatakan gudang kontainer itu juga telah dilengkapi dengan sarana pencucian kontainer yang memadai, fasilitas perbaikan, serta alat berat pendukung. Salah satunya, side loader dan forklift untuk layanan depo kontainer yang baik dan terintegrasi.
“Untuk memastikan manajemen depo kontainer yang cepat dan andal, kami menggunakan aplikasi berbasis web Depot Management and Agency (Denada),” katanya.
Kuncoro melanjutkan aplikasi berbasis web itu digunakan untuk manajemen kontainer, lift on dan lift off kontainer. Selain itu BGR juga memiliki gudang modern yang mengelola komoditas fast moving consumer goods(FMCG) dengan sistem WMS (warehouse management system).
Sistem tersebut, kata Kuncoro, mempermudah dan mempercepat aktivitas, mulai dari aktivitas inbound hingga ke outbond.
Sekretaris Perusahaan PPI, Syailendra, menambahkan proses merger BGR dan PPI telah memasuki tahap finalisasi RPP di pemegang saham.
“Ada beberapa aspek yang telah dan masih dilalui oleh PPI dalam persiapan penggabungan BGR ke dalam PPI,” katanya.