Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II bersama PT Angkasa Pura Aviasi (APA) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar penjajakan minat pasar (market sounding) untuk memperkenalkan tiga proyek pengembangan kawasan Bandara Kualanamu kepada calon investor.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memaparkan tiga proyek pemgembangan tersebut adalah Airport City akan dibangun di atas lahan seluas 135 hektare yang terdiri dari hotel, convention hall, lapangan golf & driving range, theme park, retail dan rumah sakit. Keberadaan Airport City ini diproyeksikan mengakomodir kebutuhan dari tiga lokasi utama yaitu Medan, Belawan (pusat logistik), dan Tanjung Morawa (zona industri).
Kemudian, komersial area yang akan berdiri di atas lahan 20 hektare, untuk factory outlet guna memenuhi kebutuhan wisatawan dan juga kebutuhan dari Medan sebagai pusat ekonomi terbesar di Sumatra. Proyek pengembangan terakhir yakni pergudangan khusus e-commerce.
Kawasan e-commerce center warehouse akan dibangun di atas lahan seluas 2 hektare. Keberadaan pergudangan khusus ini akan mengakomodir kebutuhan seiring dengan bergeliatnya pasar e-commerce di Indonesia.
Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Haris mengatakan market sounding akan diikuti oleh calon investor beserta konsultan di dalam negeri dan dari luar negeri.
“Market sounding adalah tahapan awal untuk memperkenalkan suatu proyek pengembangan dan untuk mendapatkan secara resmi surat pernyataan niat [letter of intent/LoI] dari calon investor. Kemudian, tahap selanjutnya adalah bidding process, penentuan pemenang, dan penandatanganan kontrak,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga
Haris menjelaskan letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, hanya sekitar 39 km, menjadi daya tarik bagi calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan bandara.
Akses menuju Bandara Kualanamu saat ini juga didukung berbagai alternatif, mulai dari jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi hingga akses dengan kereta bandara Railink dengan waktu tempuh dari bandara ke pusat kota Medan hanya sekitar 30 menit.
Bandara Kualanamu saat ini memiliki kapasitas terminal penumpang 9 juta orang per tahun, dan menyandang status Bintang 4 dari Skytrax yang berarti bandara ini mampu menghadirkan kualitas baik dalam aspek pelayanan. Rating tertinggi dari Skytrax sendiri adalah Bintang 5.
Bandara Kualanamu juga merupakan salah satu infrastruktur untuk mendukung Sumatra, khususnya Sumatra Utara, sebagai destinasi andalan industri, bisnis dan pariwisata. Bandara berkode KNO tersebut juga berada di posisi yang strategis untuk menjadi bandara transit internasional.