Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Emirat Arab Siapkan Rp92,95 Miliar untuk Kurangi Pengangguran

Hal ini dilakukan untuk menarik talenta guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk pada tahun lalu akibat harga minyak yang anjlok dan pandemi Covid-19.
Properti Dubai, Uni Emirat Arab/Istimewa
Properti Dubai, Uni Emirat Arab/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Emirat Arab akan menyiapkan stimulus sebesar 24 miliar dirham atau US$6,5 miliar untuk tunjangan dan subsidi yang dirancang untuk mengurangi pengangguran dan membuat sektor swasta lebih menarik.

Dilansir Bloomberg pada Senin (13/9/2021), pekerjaan di sektor pemerintahan masih menjadi primadona bagi lulusan baru universitas karena dinilai memberikan gaji, tunjangan, dan jam kerja yang lebih baik. Sementara itu, sektor swasta kini diisi oleh jutaan orang asing dari berbagai negara.

Hal ini dilakukan untuk menarik talenta guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk pada tahun lalu akibat harga minyak yang anjlok dan pandemi Covid-19.

Dalam pengumuman pada Minggu, Pemerintah UEA mencoba mengubah pandangan tersebut dengan memberikan tunjangan bulanan senilai 800 dirham (US$218) per anak dan bisa lebih dari empat kali lipat bagi orang yang berpendapatan di bawah 20.000 dirham (US$5.444) per bulan.

Insentif lainnya yang akan diluncurkan adalah program pelatihan berbayar, penghasilan tambahan selama 5 tahun, dan bonus bagi pekerja di sektor penting seperti perawat dan program komputer.

Pemerintah menargetkan 75.000 warga beralih ke sektor swasta dalam 5 tahun ke depan. Kebijakan ini mengikuti persyaratan visa kerja yangh diumumkan pada pekan lalu.

Profesor ilmu politik UEA Abdulkhaleq Abdulla mengatakan pemerintah seharusnya tidak menanggung beban sendirian.

“Sangat penting demi keamanan dan stabilitas, perusahaan yang memang mencari keuntungan, juga bekerja untuk mengakomodasi dan mempekerjakan masyarakat menjadi tenaga kerja mereka,” katanya.

Berdasarkan data Bank Dunia, pengangguran di UEA naik menjadi 5 persen pada 2020 dari 2,2 persen tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper