Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping menyebut restrukturisasi bisnis yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dapat membuat ekspansi bisnis perusahaan menjadi lebih lincah.
Direktur Utama Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono mengatakan, pembentukan subholding integrated marine logistics memberikan benefit dari sisi bisnis dan nonbisnis.
Keberadaan subholding integrated marine logistics membuat PIS dapat secara mandiri melaksanakan strategi dan optimalisasi bisnis melalui kerja sama dengan mitra, baik domestik maupun internasional.
Selain itu, Erry menjelaskan bahwa pihaknya bisa mendapatkan pendanaan secara mandiri dari lembaga keuangan dalam maupun luar negeri.
“Transformasi ini merupakan langkah strategis yang diamanatkan Pertamina selaku pemegang saham untuk mendukung pencapaian target yang dicanangkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/9/2021).
Lebih lanjut, Erry menyebut, pihaknya memiliki beberapa program dengan target yang telah ditetapkan, seperti pencapaian EBITDA di atas US$300 juta, dengan laba bersih sekitar US$110 juta, dan menghasilkan revenue di atas US$2 miliar.
Target tersebut guna mendukung Pertamina Group menembus 100 perusahaan top dunia di Global Fortune 500 dengan valuasi US$100 miliar pada 2024.
Untuk mendukung pencapaian target-target tersebut, kata dia, PIS perlu melakukan ekspansi bisnis melalui pengangkutan laut antarpelabuhan di Indonesia, dan peningkatan pengangkutan kargo ekspor-impor, baik untuk pasar Pertamina Group maupun non-Pertamina.
Selanjutnya, PIS juga meningkatkan pelayanan untuk alat-alat yang berhubungan dengan pelayaran dan melayani logistik offshore yang terintegrasi dengan pengelola jasa pelabuhan, keagenan, serta oil spill response.
“PIS juga memiliki target optimalisasi layanan jasa logistik dengan pengalihan enam terminal yang dikelola langsung oleh subholding integrated marine logistics,” ucapnya.