Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS menguat ditopang oleh sentimen risiko yang berasal dari kekhawatiran tentang varian Delta, sementara pergerakan euro masih menanti keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa atau ECB.
Indeks dolar tercatat di level 92,712, setelah naik untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Rabu (8/9/2021) karena bursa saham AS mengalami penurunan akibat keraguan atas kondisi pemulihan ekonomi.
Dikutip dari Channel News Asia, sentimen risiko memang mendapat dorongan kecil setelah Presiden Bank Fed New York John Williams mengatakan bahwa lebih banyak kemajuan diperlukan di pasar tenaga kerja sebelum mengurangi stimulus atau tapering.
Namun, komentarnya tidak mengejutkan siapapun setelah angka penggajian AS yang secara mengejutkan melemah dan secara efektif mengesampingkan kemungkinan pengurangan Fed bulan ini.
Bank Sentral Eropa di sisi lain diperkirakan akan menarik kembali stimulus pada hari Kamis (9/9/2021), mengambil langkah menuju pelonggaran bantuan ekonomi darurat yang diberlakukan selama pandemi.
Analis yang disurvei oleh Reuters melihat pembelian di bawah program pembelian darurat pandemi (PEPP) kemungkinan turun serendah 60 miliar euro per bulan dari 80 miliar saat ini, sebelum jatuh lebih lanjut awal tahun depan dan skema berakhir pada Maret.
Baca Juga
Tetapi pada saat yang sama, ECB diperkirakan akan memberi sinyal dukungan yang berlimpah untuk tahun-tahun mendatang, bahkan setelah PEPP berakhir.
"Jika dewan ECB akan membahas pengurangan pembelian obligasi di bawah skema PEPP, maka langkah ini akan memastikan bahwa ECB akan melanjutkan program pembelian aset konvensional," kata Daisuke Uno, Kepala Strategi di Sumitomo Mitsui Bank.
"Jadi kemungkinan akan ada peringatan perubahan kebijakan. Euro mungkin akan mendapatkan sedikit dorongan pada akhirnya."
Yen sedikit bergerak pada 110,24 terhadap dolar sementara dolar Australia merosot ke US$0,7368. Dolar Kanada diperdagangkan di level C$1,263 per dolar AS, turun ke posisi terendahnya sejak 23 Agustus 2021. Yuan berada di level 6,457 per dolar AS jelang laporan inflasi hari ini.