Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs Group Inc. merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat lebih rendah pada tahun ini menyusul pelemahan tingkat konsumsi.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (7/9/2021), ekonom Goldman Sachs Ronnie Walker menuliskan dalam laporannya pada Senin bahwa pertumbuhan menjadi 5,7 persen, lebih rendah ketimbang pada Agustus yang diprediksi sebesar 6 persen.
Pelemahan pada 2021 disebut akibat konsumen akan belanja lebih sedikit di tengah kemunculan varian delta, ditambahnya memudarnya dukungan fiskal dan peralihan dari permintaan barang ke jasa. Dia menambahkan bahwa gangguan rantai pasokan juga berdampak pada persediaan.
Baca Juga
“Hambatan untuk pertumbuhan konsumsi yang kuat ke depan tampak jauh lebih tinggi: varian delta sudah membebani pertumbuhan kuartal III, dan memudarnya stimulus fiskal dan pemulihan sektor jasa yang lebih lambat akan menjadi hambatan dalam jangka menengah,” kata Walker.
Penurunan proyeksi ini juga diikuti dengan perbankan juga diikuti dengan peningkatan proyeksi tingkat pengangguran menjadi 4,2 persen pada akhir 2021 dari perkiraan sebelumnya 4,1 persen.
Walker mengatakan pertumbuhan yang lemah pada tahun ini akan diikuti dengan kenaikan pada 2022. Goldman meningkatkan prediksinya pada 2022 menjadi 4,6 persen, naik dari sebelumnya 4,5 persen.