Bisnis.com, JAKARTA — PT Berdikari (Persero), BUMN yang bergerak di sektor pangan, menyebutkan importasi daging sapi beku asal Brasil tetap berjalan, meskipun terdapat laporan mengenai penyakit sapi gila asal negara tersebut.
Pemerintah Brasil tengah menangguhkan ekspor daging sapi sapi ke China setelah Kementerian Pertanian Brasil memberi konfirmasi adanya dua kasus penyakit sapi gila yang tidak biasa di negara bagian Mato Grosso dan Minas Gerais.
Sekretaris Perusahaan Berdikari Dheni Karmavina menjelaskan bahwa perusahaan tidak pernah melakukan pemesanan daging sapi dari kedua wilayah di mana kasus ditemukan. Dia memastikan pasokan daging sapi impor dari dua pemasok yang bekerja sama dengan Berdikari yakni Minerva dan JBS tidak ikut terdampak.
“Daging sapi beku yang diekspor oleh supplier Berdikari telah terlebih dahulu lulus uji kesehatan dan halal serta bersertifikasi resmi,” kata Dheni kepada Bisnis, Senin (6/9/2021).
Mengutip pernyataan otoritas Brasil, Dheni mengatakan kasus penyakit sapi gila ditemukan pada dua ekor sapi tua yang berlokasi di wilayah operasional yang berbeda. Kasus ini juga menjangkit sapi yang bukan berada di umur sapi untuk ekspor.
Dheni menjelaskan bahwa daging sapi yang didatangkan oleh Berdikari telah lulus uji kesehatan dan aspek kehalalan. Selain itu, Minerva dan JBS telah memperoleh sertifikasi halal dari lembaga resmi yang berwenang di Indonesia.
Baca Juga
Adapun realisasi pemesanan daging sapi Brasil oleh Berdikari sampai dengan saat ini telah mencapai 12.355 ton. Sekitar 6.915 ton di antaranya telah masuk ke Indonesia.
“Sisanya masih dalam proses produksi dan pengiriman,” katanya.
Tahun ini Berdikari mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengimpor daging sapi beku Brasil sebanyak 20.000 ton. Daging sapi ini didatangkan untuk stabilisasi harga dan pemenuhan kebutuhan seperti daging kerbau Brasil.
Mengutip Bloomberg, penangguhan ekspor daging sapi ke China diperkirakan hanya berlangsung sementara mengingat temuan ini bersifat tidak biasa menurut Analis Rabobank Chenjun Pan. Kasus tidak biasa atau atypical case cenderung bersifat langka dan muncul secara spontan, berbeda dengan kasus umum yang disebabkan oleh pakan yang terkontaminasi.
Pada 2019, Brasil juga pernah menangguhkan ekspor daging sapi ke China setelah menemukan kasus sapi gila dengan pola serupa. Pemerintah China lantas mencabut larangan impor 10 hari setelahnya.