Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Sentral AS (Federal Reserve) Wilayah Atlanta Raphael Bostic mendukung rencana The Fed memulai kebijakan tapering off pada tahun ini. Menurut Bostic, langkah tersebut bisa dipahami bila mengacu data-data indikator ekonomi terkini Negeri Paman Sam.
"Kita harus mulai mencoba mengembalikan kebijakan seperti pada situasi normal. Kita telah mengambil langkah terlalu ekstrem, dan perekonomian telah meminta kita untuk menarik rem secara perlahan sehingga mereka [perekonomian] bisa berdiri secara mandiri," ujar Bostic dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Jumat (27/8/2021) petang.
Komentar Bostic tersebut masih sama dengan argumennya pada Agustus lalu. Lebih lanjut, Bostic juga memperkirakan bahwa tapering off bisa mulai dilakukan perlahan mulai Oktober mendatang.
"Saya mendukung Oktober sebagai waktu yang tepat untuk memulai ini," sambungnya.
Tapering off, secara sederhana, dapat diartikan sebagai kebijakan untuk mengurangi pembelian surat utang atau obligasi dan aset-aset lain oleh bank sentral. Kebijakan ini kerap ditempuh bank sentral usai melakukan pembelian aset secara agresif akibat suatu kondisi atau krisis tertentu.
Sejak kedatangan pandemi Covid-19, The Fed sendiri diperkirakan telah melakukan pembelian obligasi AS senilai US$120 juta. Langkah ini ditempuh untuk menjaga kondisi perekonomian di tengah pukulan ekonomi akibat pembatasan sosial.
Dalam simposium Jackson Hole Jumat (27/8) kemarin, Gubernur The Fed Jerome Powell juga telah menyinggung bahwa ada kemungkinan tapering off benar-benar akan dilakukan The Fed mulai tahun ini.
"Saya berpandangan seperti sebagian besar peserta [simposium], bahwa bila ekonomi berkembang luas seperti perkiraan, maka bisa jadi tepat untuk mengurangi laju pembelian aset tahun ini," kata Powell dalam pertemuan tersebut.
Analis Bloomberg memprediksi kemungkinan besar aksi tapering off tersebut bakal diumumkan secara resmi oleh Powell dan jajarannya pada pertemuan The Fed tanggal 21-22 September 2021 mendatang.