Bisnis.com, JAKARTA - Walt Disney Co. melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan lonjakan pelanggan layanan streaming perusahaan.
Disney+, bisnis TV online andalan perusahaan, tumbuh menjadi 116 juta pelanggan pada kuartal ketiga yang berakhir 3 Juli 2021, mengalahkan estimasi 113,1 juta pelanggan yang diperkirakan para analis.
Dengan taman hiburannya kembali dibuka setelah penutupan Covid-19, Disney mengatakan pendapatan naik menjadi 80 sen per saham, tidak termasuk beberapa item, mengalahkan perkiraan analis 55 sen.
Hasilnya menunjukkan perusahaan hiburan terbesar di dunia ini bangkit dari pandemi, setelah terpaksa menutup resor-resornya di seluruh dunia, menghentikan kapal pesiarnya, dan mengurangi kehadiran di bioskop.
Chief Executive Officer Bob Chapek mengatakan reservasi taman hiburan berjalan sebelum periode yang baru saja berakhir, meskipun ada varian delta Covid-19. Disney berharap akan sepenuhnya memiliki staf di resornya pada akhir tahun, setelah puluhan ribu PHK pada tahun 2020.
“Fakta bahwa Anda melihat pemesanan sekuat mereka merupakan indikasi alasan utama Anda ingin memiliki Disney,” kata Markus Hansen, Manajer Portofolio di Vontobel Asset Management Inc.
Baca Juga
Saham Disney naik sebanyak 5,9 persen menjadi US$189,88 per saham dalam perdagangan setelah pasar. Saham perusahaan telah mengalami penurunan sebesar 1 persen tahun ini (year to date/ytd), dibandingkan dengan kenaikan 19 persen untuk S&P 500.
Bisnis streaming mempersempit kerugiannya pada kuartal ketiga ini karena peningkatan hasil di layanan online Hulu. Sementara itu, film yang dirilis secara online, seperti "Cruella" dan "Luca", serta acara TV baru dari pabrik superhero Marvel, mendorong pelanggan ke Disney+.
Walt Disney mengatakan bahwa pihaknya mengakuisisi saham National Hockey League dalam bisnis teknologi streaming, BAMTech, seharga US$350 juta.