Bisnis.com, JAKARTA - China menutup sebagian pelabuhan peti kemas tersibuk ketiga di dunia setelah seorang pekerja terinfeksi Covid. Kondisi ini akan mengancam perdagangan global lebih lanjut.
Semua layanan peti kemas masuk dan keluar di terminal Meishan di pelabuhan Ningbo-Zhoushan dihentikan sejak Rabu kemarin (11/8/2021) hingga pemberitahuan lebih lanjut karena "gangguan sistem," menurut sebuah pernyataan di platform data elektronik pelabuhan.
Seorang pekerja terminal peti kemas di pelabuhan dinyatakan positif terkena virus Corona, kata pemerintah kota di China timur itu dalam sebuah pernyataan WeChat yang dikutip Bloomberg.
Ini merupakan penutupan kedua pelabuhan China karena wabah baru-baru ini, setelah penutupan pelabuhan Yantian di Shenzhen dari akhir Mei selama sekitar satu bulan.
Itu mengganggu pelayaran internasional yang sudah tegang, dan penutupan yang diperpanjang di Ningbo bisa lebih merusak, karena volume perdagangan biasanya meningkat menjelang akhir tahun karena perusahaan mengirimkan produk Natal dan liburan.
"Mungkin ada konsekuensi hilir yang luas masuk ke Black Friday dan musim belanja liburan dan 24 jam ke depan akan menentukan apakah ada wabah besar atau tidak," kata Josh Brazil, Wakil Presiden Pemasaran di project44, sebuah intelijen rantai pasok.
Baca Juga
“Salah satu dari sedikit yang diberikan pada tahun 2021 adalah penundaan endemik, dan fakta bahwa kondisinya dapat berubah hampir dalam semalam.”
Selain terminal tertutup, peti kemas untuk pengiriman melalui terminal lain kemungkinan akan melambat. Pelabuhan sekarang hanya akan menerima peti kemas dalam waktu dua hari dari perkiraan waktu kedatangan kapal, menurut pernyataan dari perusahaan pengiriman dan logistik CMA CGM SA.
Semua kontak dekat dari pekerja yang terinfeksi telah diidentifikasi dan dikarantina, menurut pernyataan Kota Ningbo. Seorang juru bicara pelabuhan yang menolak menyebutkan namanya mengatakan tidak ada informasi baru saat dihubungi Kamis (12/8/2021).
Penangguhan berarti akan ada penundaan dalam pelayaran, menurut pernyataan hari Rabu dari Hapag-Lloyd AG. Terminal yang ditutup menyumbang sekitar 25 persen dari kargo kontainer melalui pelabuhan Ningbo-Zhoushan, menurut pernyataan dari konsultan keamanan GardaWorld.
“Penangguhan tersebut dapat berdampak parah pada penanganan dan pengiriman kargo,” ungkap GardaWorld.
Pelabuhan tersebut adalah yang tersibuk ketiga secara global dalam hal pengiriman peti kemas pada tahun 2020 dan tersibuk kedua di China setelah Shanghai, menurut publikasi maritim Lloyd's List.
Penemuan seorang pekerja pelabuhan yang dites positif Covid-19 menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan virus di Kota Ningbo masih memiliki celah, kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan di situs webnya Kamis (12/8/2021).
Pemerintah setempat kini mendesak para pejabat untuk menerapkan karantina, desinfeksi, dan penutupan tempat-tempat yang terkena dampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
