Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Pangkas Proyeksi Pertumbuhan China karena Infeksi Covid-19 Varian Delta

Dilansir Bloomberg, Senin (9/8/2021), para ekonom memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan produk domestik bruto kuartal-ke-kuartal pada triwulan ketiga dan juga menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB setahun penuh mereka menjadi 8,3 persen dari 8,6 persen.
Panic buying terjadi di salah satu supermarket di kota Wuhan, China menyusul masuknya Covid-19 varian Delta/NPR.org
Panic buying terjadi di salah satu supermarket di kota Wuhan, China menyusul masuknya Covid-19 varian Delta/NPR.org

Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs Group Inc. menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk China karena langkah-langkah untuk menahan kebangkitan Covid-19 yang berkembang cepat menekan pengeluaran.

Dilansir Bloomberg, Senin (9/8/2021), para ekonom memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan produk domestik bruto kuartal-ke-kuartal pada triwulan ketiga dan juga menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB setahun penuh mereka menjadi 8,3 persen dari 8,6 persen.

Prediksi tersebut mengasumsikan pemerintah akan mengendalikan wabah dalam waktu sekitar satu bulan dan mengikuti penurunan peringkat oleh Nomura Holdings Inc. awal bulan ini.

Ekonom yang dipimpin oleh Hui Shan memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan tahunan pada kuartal saat ini menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 5,8 persen, dan menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan PDB kuartal keempat menjadi 8,5 persen kuartal-ke-kuartal dari sebelumnya 5,8 persen.

Mereka memperkirakan rebound setelah pembatasan virus dicabut serta kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung dalam beberapa bulan mendatang, termasuk penerbitan obligasi pemerintah daerah yang lebih cepat dan pemotongan lain dalam rasio persyaratan cadangan.

Pertumbuhan ekspor melambat pada Juli, menambah kekhawatiran tentang tekanan pada ekonomi di paruh kedua tahun ini.

Pertumbuhan PDB China mungkin melambat menjadi 6,3 persen dan 5 persen secara year-on-year pada kuartal ketiga dan keempat masing-masing karena pelonggaran ekspor dan momentum investasi properti, menurut Zhu Baoliang, kepala ekonom yang terafiliasi dengan Badan Perencanaan Perekonomian Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper