Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Bagikan 6 Katalisator Positif Pemulihan Ekonomi di Semester II/2021

Ada enam katalisator positif dari pemulihan ekonomi di paruh kedua tahun ini selain dari penanggulangan pandemi Covid-19 yang efektif. Salah satunya adalah permintaan komoditas dari eksternal yang didorong oleh pemulihan global yang lebih cepat.
Kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi saat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi saat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II/2021 dibayangi dengan ancaman penyebaran varian delta Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal III/2021 akan kembali menghadapi tantangan akibat meningkatnya penyebaran varian Delta Covid-19.

Peningkatan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 yang disebabkan varian delta telah mendorong pemerintah melakukan pembatasan mobilitas, mulai dari PPM darurat yang kemudian diubah menjadi PPKM level 1-4.

“Penerapan PPKM darurat dan level 3-4 diperkirakan akan mengurangi aktivitas perekonomian, khususnya yang identik dengan mobilitas seperti kegiatan konsumsi dan investasi dan dengan menyebarnya varian delta di seluruh dunia juga akan mempengaruhi proyeksi perekonomian global dan kinerja ekspor,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Jumat (8/8/2021).

Kendati demikian, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro menyampaikan adanya enam katalisator positif dari pemulihan ekonomi di paruh kedua tahun ini selain dari penanggulangan pandemi Covid-19 yang efektif. Pertama, permintaan komoditas dari eksternal yang didorong oleh pemulihan global yang lebih cepat.

Kedua, permintaan domestik yang didorong oleh percepatan vaksinasi. Ketiga, inflasi yang relatif rendah dan stabil untuk mendukung daya beli.

Keempat, peningkatan belanja pemerintah di paruh kedua karena faktor musiman. Kelima, penerapan UU Cipta Kerja serta peran Indonesia Investment Authority dalam memperbaiki iklim investasi.

“[Keenam] pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk mempertahankan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif untuk mendukung pemulihan,” tulis Andry dan tim.

Di sisi lain, risiko yang dihadapi oleh prospek pemulihan adalah mutasi virus, yang dapat dipicu juga oleh buruknya pengendalian krisis pandemi contohnya yaitu capaian vaksinasi yang tidak sesuai target.

“Terlebih, pemulihan ekonomi global yang timpang, dipimpin oleh lebih cepatnya pemulihan ekonomi negara maju yang dapat memicu capital outflow,” pungkasnya.

PT Bank Mandiri Tbk. sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2021 akan mencapai 3,69 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper