Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Sebut Harga Kedelai Dunia Kembali Naik, Stok Aman

Kemendag secara rutin akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga.
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga kedelai dunia kembali mengalami kenaikan pada akhir Juli. Meski demikian, pemerintah menjamin ketersediaan kedelai secara nasional tetap aman dengan harga yang wajar.

Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 mencapai US$14,33 per bushel (Rp8.924 per kg landed price), naik sekitar 5,4 persen dibandingkan dengan sebulan sebelumnya yang berada di angka US$13,60 per bushel (Rp8.526 per kg landed price).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengharapkan fluktuasi harga ini tidak menyurutkan niat para pengrajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dengan baik.

Dia juga mengimbau pelaku usaha agar tetap tenang. “Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen. Sehingga, berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini,” ujar Oke dalam siaran pers, Rabu (4/8/2021).

Oke menjelaskan dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa sebulan mendatang. Dengan turunnya harga kedelai secara signifikan selama ini, para pengrajin diharapkan masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.

Saat ini, dia mengatakan secara umum harga kedelai di tingkat pengrajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai tetap terjaga sekitar Rp10.000/kg.

Sementara itu, ketersediaan kedelai secara nasional masih sangat mencukupi.Stok secara nasional masih sekitar 610.000 ton dan cukup untuk tiga bulan mendatang.

“Kami memastikan ketersediaan stok kedelai dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para pengrajin agar jangan khawatir dan tetap menjalankan kegiatan usahanya agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau,” tambah Oke.

Oke mengatakan Kemendag secara rutin akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga.

Kemendag ingin memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper