Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Minta Importir Turunkan Harga Kedelai, Ini Sebabnya

Kementerian Perdagangan secara periodik akan memantau dan mengevaluasi lebih intensif pergerakan harga kedelai dunia. Hal tersebut guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta importir dan pelaku usaha menurunkan harga kedelai di pasar agar lebih terjangkau pengrajin tahu dan tempe menyusul mulai turunnya harga kedelai dunia.

"Penurunan harga kedelai dunia diperkirakan akan berdampak pada penyesuaian harga kedelai dalam negeri di bulan mendatang. Untuk itu, kami meminta dukungan para pelaku usaha, khususnya importir kedelai untuk menjaga agar harga kedelai impor tetap terjangkau di pengrajin tempe dan tahu. Dengan demikian, stabilitas harga dapat terjaga di tingkat konsumen,” ujar Oke dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (2/7/2021).

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia per 29 Juni 2021 turun menjadi Rp8.526/kg landed price. Penurunan harga kedelai dunia tersebut berada di kisaran 11 persen dibandingkan dengan akhir Mei 2021, yaitu Rp9.330/kg landed price.

Dia pun optimistis penurunan harga kedelai dunia diharapkan akan terus berlanjut karena beberapa negara produsen telah memasuki periode panen. Diharapkan harga kedelai semakin stabil sehingga harga tahu dan tempe serta produk turunannya semakin terjangkau konsumen.

“Penurunan harga kedelai dunia yang diikuti dengan penurunan harga di tingkat importir dan pengrajin tempe dan tahu diharapkan berdampak baik pada produksi dan stabilitas harga tempe dan tahu nasional,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari importir kedelai, harga kedelai di tingkat gudang importir saat ini sebesar Rp9.100/kg atau turun sekitar 5,7 persen dibandingkan dengan pekan lalu, yaitu Rp9.600–Rp9.700/kg.

Hal itu berdampak pada penurunan harga di tingkat pengrajin menjadi Rp9.600 - Rp9.800/kg atau turun sekitar 8,5 persen dibandingkan dengam pekan lalu yaitu Rp10.450–Rp10.600/kg.

Oke mengapresiasi pelaku usaha yang mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat konsumen sekaligus menyakurkan stoknya secara kontinu. Stabilitas harga kedelai diharapkan dapat menggairahkan para pengrajin tahu dan tempe.

Kementerian Perdagangan secara periodik akan memantau dan mengevaluasi lebih intensif pergerakan harga kedelai dunia. Hal tersebut guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper