Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Baru di SBN Ritel Minim, Sri Mulyani Ingin Literasi Keuangan Digenjot Terus

Sri Mulyani mengungkapkan jumlah investor di Indonesia masih sangat sedikit. Dia mencatat hingga saat ini ada 23.337 investor yang berinvestasi pada SBN ritel seri SBR010. Sementara, 9.068 atau 38,9 persen di antaranya adalah investor baru.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso (kanan) memberikan keterangan pers terkait progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso (kanan) memberikan keterangan pers terkait progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya pendalaman pasar dan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Pasalnya, Sri Mulyani mengungkapkan jumlah investor di Indonesia masih sangat sedikit. Dia mencatat hingga saat ini ada 23.337 investor yang berinvestasi pada SBN ritel seri SBR010. Sementara, 9.068 atau 38,9 persen di antaranya adalah investor baru.

“Tadi saya sebutkan ada 9.068 investor baru dan nampaknya besar, namun kalau dibandingkan dengan penduduk Indonesia, para pekerja, ini tentunya angka yang masih kecil. Artinya kita masih punya kesempatan untuk mendorong literasi keuangan dan pendalaman pasar untuk terus memperluas basis investor kita,” tutur Sri Mulyani pada Pembukaan Virtual Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Selasa (3/8/2021).

Adapun, indeks inklusi keuangan di Indonesia adalah sebesar 76,19 persen. Sri Mulyani mengatakan indeks inklusi keuangan ingin ditingkatkan ke 90 persen pada 2024.

Meski hanya memiliki waktu yang sedikit, Sri Mulyani menyebut angka tersebut perlu ditingkatkan dengan mendorong literasi keuangan, agar masyarakat bisa menentukan dan menjaga aset yang dimiliki.

Sri Mulyani mengatakan literasi keuangan dapat membantu masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh instrumen-instrumen yang kelihatannya sangat menarik dan meyakinkan, namun sebetulnya berbahaya.

“Tentu otoritas seperti Otoritas Jasa Keuangan akan melakukan langkah-langkah untuk menertibkan, namun jumlah orang yang ingin mengincar dana anda itu sangat banyak. Mereka terus muncul, kreatif, dan ada di sekitar anda. Jadi harus hati-hati,” pesan Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper