Bisnis.com, JAKARTA - Segelintir investor yang bingung dengan perubahan peraturan China sedang berupaya melepas saham pribadi di perusahaan induk TikTok, ByteDance Ltd. dan perusahaan teknologi China lainnya, menurut perusahaan penasihat Setter Capital.
"Orang-orang melihat ada peningkatan risiko dengan China sekarang, terutama jika peraturan berarti perusahaan tidak dapat IPO saat mereka mau,” kata Prab Rattan, wakil presiden di Setter, dilansir Bloomberg, Selasa (3/8/2021).
China telah melancarkan reformasi regulasi yang masif di sejumlah industri. Pekan lalu, pihak berwenang berjanji akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pencatatan saham di luar negeri, di antara peringatan lainnya.
Komisi Sekuritas dan Bursa mengatakan akan menghentikan arus perusahaan China yang melakukan IPO di Amerika Serikat sampai korporasi memberikan lebih banyak pengungkapan tentang risiko investasi.
Adapun, ByteDance tengah berupaya untuk mematuhi persyaratan keamanan data sebelum go public. Langkah itu menyusul pertemuan dengan pejabat pemerintah China mengenai masalah ini awal tahun ini.
Sebelum Juli, Setter melihat ByteDance dihargai di pasar sekunder sebesar US$500 miliar. Kini valuasi itu menjadi sekitar US$450 miliar, kata Rattan. Penilaian di pasar sekunder buram dan terfragmentasi dapat bervariasi secara substansial dari dealer ke dealer.
Baca Juga
Perwakilan ByteDance tidak menanggapi permintaan komentar.
Rattan, yang menolak menyebutkan nama klien, memperkirakan ada US$ 1 miliar atau lebih saham ByteDance bersiap dijual. Dia memprediksi investor swasta di perusahaan lain akan menjual sahamnya jika gejolak pasar terus berlanjut.
Sebelum langkah-langkah baru-baru ini, yang menargetkan industri pendidikan swasta, pendorong pertumbuhan ByteDance, Setter yang berbasis di Toronto melihat permintaan untuk saham swasta melebihi pasokan. Satu kelompok investor siap untuk membeli US$ 1 miliar saham perusahaan induk TikTok ini, tetapi tidak ada cukup pasokan.
"Sekarang giliran dan kami telah melihat sekitar tiga atau empat blok dalam dua minggu terakhir, masing-masing berusaha untuk melepas dari antara US$50 juta hingga us$200 juta saham pribadi,” kata Rattan.
Sebagian besar penjual adalah perusahaan modal ventura atau hedge fund yang berbasis di AS, atau investor di perusahaan-perusahaan yang ingin keluar dari kepemilikan mereka, kata Rattan. Beberapa termotivasi dengan mengurangi taruhan yang telah tumbuh terlalu besar dalam portofolio mereka.
Pada pertengahan Juli, 37 perusahaan China telah terdaftar di AS, mengumpulkan sekitar US$ 13 miliar secara total, menurut data Bloomberg. Itu merupakan yang tertinggi untuk periode year-to-date.