Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menyatakan pengoperasian Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Haji Donohudan, Jawa Tengah akan terlambat. Adapun, pengoperasian RSD Covid-19 tersebut seharusnya dioperasikan pada hari ini, Senin (2/8/2021).
Ketua Pembangunan RSD Covid-19 Satgas Covid-19 Danis H. Sumadilaga mengatakan keterlambatan tersebut disebabkan oleh terkendalanya transportasi tanki oksigen khusus rumah sakit atau Isotank.
Danis berujar Isotank untuk RSD Covid-19 Wisma Haji Donohudan seharusnya datang paling lambat Jumat (30/7/2021), tapi tangki tersebut baru tiba di lokasi konstruksi pada Minggu (1/8/2021) malam.
"Jadi, [transportasi pengangkut Isotank] sempat mogok di jalan tol sekitar wilayah Salatiga. Kami butuh 2 hari untuk memasang [Isotank], jadi besok atau lusa selesai," katanya kepada Bisnis, Senin (2/8/2021).
Dengan kata lain, Danis berujar pengoperasian RSD Covid-19 Wisma Haji Donohudan baru bisa dilakukan secepatnya Selasa (3/8/2021). Danis mengatakan pemasangan Isotank membutuhkan waktu lantaran volume Isotank yang akan dipasang cukup besar.
Menurutnya, Isotank yang akan dipasangkan di Wisma Haji Donohudan memiliki berat sekitar 20 ton. Sementara itu, kapasitas oksigen yang dapat ditampung mecapai 20.000 meter meter kubik.
Baca Juga
"Itu [Isotank] datangnya dari Singapura. Tanki oksigennya cukup besar, sampai [proses] mengangkatnya harus pakai crane," ucapnya.
Danis menyampaikan konversi Wisma Haji Donohudan menjadi RSD Covid-19 berlangsung dalam 2 pekan terakhir. Menurutnya, RSD Covid-19 tersebut akan memiliki 352 tempat tidur bagi pasien Covid-19 bergejala sedang.
Selain itu, lanjutnya, RSD Covid-19 Wisma Haji Donohudan juga akan menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Adapun gedung yang akan dipakai adalah Gedung Makkah yang ada dalam kompleks wisma haji tersebut.
"Di samping [mengkonversi gedung non fasilitas kesehatan menjadi] RSD Covid-19, kami juga mendukung orang tanpa gejala dan pasien Covid-19 gejala ringan untuk isolasi terpusat. Itu untuk menghindari masyarakat yang isolasi mandiri terbantu, kalau terpusat ada bantuan gratis," ucapnya.
Danis mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengkonversi beberapa gedung menjadi tempat isolasi terpusat, seperti Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan, Rusun Nagrak di Jakarta Utara, dan Gedung Balai Diklat di Semarang.