Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waktu Jadi Tantangan Utama Pembangunan RSD Covid-19

Satgas Covid-19 sedang menambah kapasitas intensive care unit (ICU) setidaknya di empat rumah sakit.
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). /Antara Foto-Galih Pradipta
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). /Antara Foto-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan waktu menjadi tantangan utama dalam mengkonversi atau menambah kapasitas rumah sakit (RS) Covid-19. 

Adapun, Satgas Covid-19 sedang menambah kapasitas intensive care unit (ICU) setidaknya di empat rumah sakit. Selain itu, Satgas juga sedang mengonversi satu gedung nonfasilitas kesehatan menjadi RS Darurat Covid-19.

"Kami berkejaran dengan waktu supaya bed occupancy ratio [di beberapa provinsi] turun dengan adanya tambahan ini," kata Ketua Pembangunan RSD Covid-19 Satgas Covid-19 Danis H. Sumadilaga kepada Bisnis, Selasa (27/7/2021).

Danis menjelaskan waktu menjadi tantangan utama lantaran kondisi tiap gedung maupun rumah sakit berbeda-beda. Danis mencontohkan proses konversi Wisma Haji Pondok Gede menjadi RSD Covid-19 berbeda dengan proses konversi Wisma Haji Donohudan.

Namun demikian, Danis menyampaikan pihaknya akan mempercepat proses konversi di beberapa wilayah agar tidak ada pasien Covid-19 yang tidak mendapatkan layanan kesehatan.

Di sisi lain, Danis menyatakan pihaknya saat ini sedang mencari alternatif pembiayaan konversi RSD Covid-19 di masa depan. Menurutnya, pembiayaan proyek konversi RSD Covid-19 sejauh ini datang dari refocusing anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Untuk ini [konversi RSD Covid-19] kan belum ada anggarannya. Jadi, kami akan cari pemanfaatan anggaran yang ada di Kementerian PUPR dari refocusing atau cara lain. Seiring dengan keperluan [pembiayaan] ini, kami tetap lakukan konversi," ucapnya.

Danis berujar salah satu parameter dilakukannya proyek konversi RSD Covid-19 adalah angka kasus positif Covid-19 dan angka BOR di sebuah provinsi. Saat ini, Danis menyampaikan pihaknya sedang melakukan konversi pada Wisma Haji Donohudan di Solo.

Menurutnya, RSD Covid-19 tersebut akan memiliki 352 tempat tidur bagi pasien Covid-19 bergejala sedang. Selain itu, lanjutnya, RSD Covid-19 Wisma Haji Donohudan juga akan menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan orang tanpa gejala.

Danis mengatakan mayoritas konversi RSD Covid-19 maupun penambahan kapasitas RS Covid-19 baru dilakukan di Pulau Jawa. Adapun, konversi RSD Covid-19 di luar Pulau Jawa baru dilakukan di satu wilayah, yakni Kota Medan.

"Intinya, kami lihat BOR-nya, kapasitas rumah sakitnya. Itu, dibicarakan [juga] di tingkat menteri, kami dapat perintah saja," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper