Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, melaporkan telah memproses 117,1 juta dosis bulk Vaksin Covid-19 dan menghasilkan 92,1 juta dosis vaksin jadi sampai 29 Juli 2021. Sebanyak 74 juta dosis di antaranya sudah mendapatkan lot release dan 18,1 juta dosis dalam proses karantina.
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan vaksin baru akan bisa didistribusikan apabila sudah melalui tahap-tahap tertentu. Seperti proses fill and finish, packaging dan juga karantina uji untuk vaksin yang diterima dalam bentuk bulk.
Sedangkan untuk vaksin yang diterima dalam bentuk finish product hanya akan melewati proses karantina saja.
“Dalam proses pendistribusian sendiri, Bio Farma memiliki tanggung jawab untuk pelaksanaan distribusi vaksin sejak dari Bio Farma, hingga Kabupaten/Kota. Pelaksanaan distribusi tersebut tentu akan berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan," kata Bambang dikutip dari siaran pers, Sabtu (31/7/2021).
Bambang mengatakan proses pendistribusian juga tetap harus memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM. Selain itu, Bio Farma akan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan.
Bambang mengatakan bahwa perusahaan saat ini terus melakukan proses pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia. Misalnya, sejak 26 Juli 2021 lalu, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi, antara lain sebanyak 2,1 juta vaksin AstraZeneca. Kemudian pada 28 Juli 2021 sebanyak 1,6 juta dosis terdiri atas vaksin AstraZeneca sebanyak 300,100 dosis dan Moderna sebanyak 1,3 juta dosis.
Baca Juga
Bio Farma juga kembali menyalurkan 3,2 juta dosis pada 29 Juli 2021 yang terdiri atas 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca, 1,9 juta dosis vaksin Covid-19 Bio Farma, dan 47,400 dosis vaksin Moderna.
Dengan demikian, total Vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi secara akumulasi per 29 Juli 2021 adalah 85 juta dosis yang terdiri atas vaksin Coronavac 3 juta dosis, vaksin Covid-19 Bio Farma 67,7 juta dosis dan AstraZeneca 12,8 juta dosis.
"Kegiatan distribusi ini akan terus berjalan. Pada 30 Juli 2021 direncanakan akan didistribusikan kembali ke 19 provinsi sebanyak 1.106.600 dosis vaksin yang terdiri dari vaksin AstraZeneca 332.300 dosis dan Covid-19 Bio Farma sebanyak 774.300 dosis," kata Bambang.
Adapun per 27 Juli 2021, Indonesia sudah mengamankan sebanyak 173,1 juta dosis vaksin Covid-19. Pasokan terdiri atas 144,7 juta dosis dalam bentuk bulk yang didatangkan dari Sinovac dan 28,6 juta dosis dalam bentuk finish product dari AstraZeneca Covax dan Bilateral, Sinopharm, dan Moderna.
"Untuk dalam kemasan bulk sebanyak 144,7 dosis tersebut, diperkirakan akan menjadi 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi," kata Bambang.