Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi peran dari industri pulp dan kertas yang mendonasikan oksigen medis untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan pasien Covid-19 di Jawa Barat.
Perusahaan kertas itu di antaranya PT OKI Pulp & Paper Mills, PT Indah Kiat Pulp and Paper, PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (Sinar Mas Group), serta Tanoto Foundation dan mitra perusahaan April Group, PT Riau Andalan Pulp & Paper (PT RAPP).
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan total donasi oksigen dari industri pulp dan kertas yang telah diterima Jawa Barat sampai Rabu (28/7) kemarin, sebesar 199,2 ton.
Jumlah tersebut merupakan donasi dari PT RAPP sebesar 113,4 ton dan PT OKI Pulp & Paper Mills (Sinar Mas Group) sebesar 85,8 ton berupa oksigen cair dalam empat iso tank yang sudah mulai didistribusikan ke stasiun pengisian.
"Kolaborasi dan gotong royong semua pihak, termasuk pemerintah dan korporasi, akan memudahkan upaya penanganan pandemi saat ini. Misalnya, bantuan oksigen medis yang terlaksana berkat kolaborasi dan komunikasi yang apik dengan berbagai pihak,” katanya melalui siaran pers, Kamis (29/7/2021).
Selain di Jawa Barat, provinsi lain yang telah mendapatkan bantuan oksigen medis dari industri pulp dan kertas, meliputi DKI Jakarta, Banten, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Putu menyebut tidak tertutup kemungkinan jumlah provinsi akan terus bertambah. Tentunya pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang membutuhkan.
Dia menjelaskan, penyediaan oksigen dari industri pulp dan kertas merupakan upaya pengoptimalan fasilitas oksigen plant yang sebelumnya hanya untuk proses bleaching pulp.
"Dalam masa pandemi ini akhirnya juga digunakan untuk memproduksi oksigen keperluan medis," ujarnya.
Sementara itu, Kemenperin mencatat industri yang tergabung dalam Sinar Mas Group hingga saat ini telah mendonasikan lebih dari 600 ton oksigen. Perusahaan ini berkomitmen untuk mendonasikan sebanyak 1.200 ton per bulan sampai dengan masa pandemi berakhir.