Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2021 Capai 0,6-1,4 Persen PDB

Perry memperkirakan CAD pada kuartal II/2021 tetap rendah, didukung oleh surplus neraca perdagangan sebesar US$6,30 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus kuartal sebelumnya sebesar US$5,56 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan materi saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Bisnis
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan materi saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia hingga akhir tahun akan tetap rendah.

“Defisit transaksi berjalan 2021 diperkirakan tetap rendah di kisaran 0,6-1,4 persen dari PDB, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Perry memperkirakan CAD pada kuartal II/2021 tetap rendah, didukung oleh surplus neraca perdagangan sebesar US$6,30 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus kuartal sebelumnya sebesar US$5,56 miliar.

Kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batubara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor, di tengah kenaikan harga komoditas dunia. Perbaikan ekspor terjadi di Sumatera, Sulampua, dan Jawa.

Sementara itu, neraca modal diperkirakan mengalami surplus didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio.

BI mencatat, investasi portofolio pada kuartal II/2021 mencatat net inflow sebesar US$4,28 miliar. Di samping itu, BI juga mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2021 mencapai US$137,1 miliar.

Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper