Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi IPO Terbesar di India, Zomato Himpun Dana Rp18,80 Triliun

Zomato, platform pengiriman makanan online, menerima permintaan sekitar 749 juta saham dibandingkan 719,2 juta saham yang ditawarkan
Pengemudi Zomato yang mengantarkan pesanan makanan di India/ Bloomberg
Pengemudi Zomato yang mengantarkan pesanan makanan di India/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Zomato Ltd. akhirnya resmi melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan menghimpun dana US$1,3 miliar atau sekitar Rp18,80 triliun (kurs Rp14.464,05 per dollar AS).

Zomato, platform pengiriman makanan online, menerima permintaan sekitar 749 juta saham dibandingkan 719,2 juta saham yang ditawarkan. Aksi korporasi tersebut ditetapkan menjadi yang terbesar di India sejak Maret 2020, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Startup yang cukup besar dan matang telah melampaui kemampuan modal ventura dan dana ekuitas swasta untuk berinvestasi,” kata Manisha Girotra, Country Head Moelis & Co. seperti dikutip Bloomberg, Rabu (14/7/2021).

Perusahaan konsumen berbasis internet menjadi lebih populer karena pandemi telah memicu pemanfaatan teknologi digital. Minat investor yang tinggi tersebut menjadi dipicu oleh proyeksi keuntungan ketika mereka menjual saham kembali.

Blackrock Inc. dan Fidelity International Ltd. termasuk dalam jajaran investor jangkar yang menumpuk di Zomato, sehingga perusahaan menerima sekitar 35 kali lebih banyak tawaran daripada yang diharapkan untuk dijual.

Penawaran umum perdana lainnya yang diawasi ketat adalah kesepakatan tertunda oleh startup pembayaran digital Paytm, yang juga didukung oleh Grup Ant Jack Ma.

Dengan investor  termasuk SoftBank Group Corp. dan Berkshire Hathaway Inc., perusahaan fintech terkemuka India itu mencari sekitar US$3 miliar dan bisa menjadi debut terbesar di negara itu. Pemegang sahamnya minggu ini menyetujui resolusi untuk menjual 120 miliar rupee atau sekitar US$1,6 miliar saham baru.

Popularitas Zomato dan Paytm di antara investor institusional mendorong unicorn lain yang telah dicetak negara itu dengan cepat untuk mempertimbangkan go public. Di antaranya adalah pengecer kosmetik Nykaa E-Retail Pvt dan Policybazaar Insurance Web Aggregator Pvt Ltd.

"Mengingat beberapa perusahaan ini beroperasi di segmen konsumen, investor ritel dapat lebih mengidentifikasikan diri dengan perusahaan-perusahaan ini," kata Devendra Agrawal, pendiri Dexter Capital Ltd.

"Namun, perusahaan sekarang akan diminta untuk melaporkan kinerja mereka setiap kuartal dan akan berada di bawah tekanan untuk memberikan profitabilitas lebih cepat." tambahnya.

Kerugian Zomato mencapai 6,82 miliar rupee atau US$91,7 juta untuk sembilan bulan yang berakhir pada Desember 2020, menurut rancangan prospektus IPO yang diajukannya ke regulator pasar India. Sementara kerugian konsolidasi induk Paytm One 97 Communications untuk tahun keuangan yang berakhir Maret 2021 adalah di 17,01 miliar rupee


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper