Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang melakukan proses back up terkait dengan sistem ekspor impor yang terkendala selama sepekan ini dan meminta agar pengusaha tidak berpikiran sempit seperti meminta kompensasi.
Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Askolani membenarkan adanya gangguan eksternal pada sistem Customs-Excise Information System and Automation (CEISA). Selama sepekan ini, pihaknya bekerja keras untuk bisa menyelesaikan kendala pelayanan IT tersebut. Terlebih dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan banyaknya rekan di lapangan yang ikut terpapar Covid-19 dalam sepekan ini.
“Back up proses sudah kami koordinasikan dengan rekan-rekan terdepan dan stakeholder. Mohon doa dan dukungan bisa dapat diselesaikan segera. Dengan kondisi yang kurang nyaman bagi stakeholder dan rekan-rekan juga tetap bekerja keras menyelesaikannya,” ujarnya, Selasa (13/7/2021).
Dia pun meminta para pelaku usaha supaya tidak berpikir sempit seperti meminta kompensasi akibat adanya gangguan ini. Menurutnya di tengah kondisi pandemi Covid-19 banyak rekan di lapangan telah melakukan tugasnya dengan maksimal dalam mengatasi semua masalah tersebut.
Senada, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Kementerian Keuangan R Syarif Hidayat juga menyampaikan proses perbaikan tersebut sedang dilaksanakan dan segera melakukan update.
Sebelumnya, Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menuturkan ratusan dokumen importasi tidak bisa terproses akibat adanya gangguan Sistem CEISA DJBC Kemenkeu, sejak Kamis pekan lalu hingga saat ini.
Baca Juga
Ketua bidang Logistik dan Perhubungan BPP GINSI Erwin Taufan mengatakan sudah lima hari sistem CEISA tersebut mengalami masalah dan berimbas pada layanan ekspor impor secara nasional, baik yang melalui pelabuhan maupun bandara). Kondisi ini juga menyebabkan biaya logistik nasional melambung.