Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Status RI Turun Kelas, Ekonom Sarankan Pemerintah Fokus Transformasi Struktural

Bank Dunia dalam laporan World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 menunjukkan bahwa Indonesia kembali masuk pada kategori negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income Country).
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Penurunan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah bawah mengancam makin banyaknya generasi sandwich untuk kelompok milenial (kelompok lahir pada 1990-2000) dan Z (lahir 2000 ke atas). Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan pemerintah.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pemerintah harus fokus melakukan transformasi struktural. Khususnya ke penguatan industri manufaktur yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja berkualitas.

“Integrasikan perkembangan digital untuk mendukung manufaktur dan pertanian. Sekarang terlihat industrinya ke barat, teknologinya ke timur akhirnya banjir impor barang jadi,” katanya saat dihubungi, Kamis (8/7/2021).

Bhima menjelaskan bahwa inovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan juga tidak boleh dilakukan. Terakhir, perkuat jaring perlindungan sosial agar tidak ada yang tertinggal dalam proses mencapai negara maju.

Akan tetapi Bhima memperkirakan waktu untuk menggapai semuanya bisa lebih lama karena Indonesia terlambat memiliki fundamental dan struktur yang kuat.

Prediksi terkait bakal makin banyaknya generasi sandwich bukan tanpa alasan. Bhima menuturkan bahwa turunnya status Indonesia membuat orang yang tua sebelum kaya makin menjamur.

Dengan perlindungan sosial dari negara yang kecil dan pendapatan rata-rata tak mengalami kenaikan yang signifikan, kehidupan masyarakat bakal sulit berubah lebih baik.

Selain itu juga tidak ada kenaikan kualitas hidup warga Indonesia secara umum baik dalam hal kesehatan maupun pendidikan. Akibatnya, kualitas penduduk tidak bergerak dan berpengaruh pada kesejahteraan mereka yang masuk usia tua.

Ujungnya, ini mengancam anak muda atau generasi milenial dan Z sehingga masuk sebagai generasi sandwich.

“Ini adalah generasi yang harus menanggung beban keuangan orang tuanya karena masuk usia pensiun sementara dia juga harus menanggung beban keluarga kecilnya. Generasi milenial dan Z harus bersiap menjadi itu,” jelasnya.

Bank Dunia dalam laporan World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 menunjukkan bahwa Indonesia kembali masuk pada kategori negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income Country).

Pendapatan per kapita Indonesia turun dari US$4.050 di tahun 2019 menjadi US$3.870 di tahun 2020. Ini menjadi tidak terelakkan selama masa pandemi Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper