Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Klaim Pengguna Premium Mulai Beralih ke Pertalite

Rendahnya serapan Premium sepanjang semester I/2020 disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Pertaseries dengan research octane number (RON) yang sesuai dengan peruntukan kendaraan.
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. istimewa
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) mengklaim rendahnya penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi jenis Premium disebabkan oleh bergesernya pola konsumsi masyarakat ke produk yang lebih baik.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa rendahnya serapan Premium sepanjang semester I/2020 disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Pertaseries dengan research octane number (RON) yang sesuai dengan peruntukan kendaraan.

Dia menuturkan, kesadaran konsumen juga didukung dengan tren pembelian BBM Pertaseries yang terus meningkat setiap periode.

“Juni 2020 untuk produk gasoline proporsi konsumsi Pertalite sekitar 56,5 persen, Pertamax 11 persen, dan Turbo 0,7 persen. Pada bulan yang sama proporsi konsumsi Pertalite naik menjadi 70 persen, Pertamax 15 persen, dan Turbo 1,2 persen,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Menurutnya, bergesernya konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh promosi yang diberikan Pertamina sejak awal tahun, sehingga menarik minat masyarakat untuk terus menggunakan BBM Pertamax dan Dex Series.

Selain itu, lanjut Irto, Pertamina saat ini masih menjalankan Program Langit Biru sebagai bentuk edukasi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan langsung manfaat menggunakan BBM dengan kualitas lebih baik melalui potongan khusus harga Pertalite.

Berdasarkan data BPH Migas, realisasi penyaluran jenis bahan bakar khusus penugasan atau premium sepanjang semester I/2021 realisasinya masih jauh dari kuota yang ditetapkan, yakni hanya 2,34 juta kilo liter (kl) atau 23,5 persen dari kuota tahun ini sebanyak 10 juta kl.

Tren penyaluran BBM premium dalam enam bulan tersebut mengalami penurunan. Penyaluran tertinggi tercatat pada Januari dengan realisasi 472.205 kl dan mulai mengalami penurunan pada Februari menjadi 414.087 kl.

Penurunan penyaluran BBM premium juga terjadi pada Maret dengan realisasi 404.385 kl, dan terus merosot secara berturut-turut dari April hingga Juni dengan realisasi 361.862 kl, 362.264 kl, dan 334.840 kl.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper