Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan OPEC Tanpa Hasil, Negosiasi Dilanjut Minggu Depan

Pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan setelah Uni Emirat Arab (UEA) menggandakan permintaan untuk persyaratan yang lebih baik.
Kantor pusat OPEC/ Bisnis.com
Kantor pusat OPEC/ Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - OPEC dan sekutunya menghentikan negosiasi pasokan minyak hingga Senin depan setelah aksi 'pemberontakan' oleh anggota kunci mengancam kesatuan aliansi.

Pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan setelah Uni Emirat Arab (UEA) menggandakan permintaan untuk persyaratan yang lebih baik. Kebuntuan - yang telah mendorong negosiasi ke hari kedua - berisiko mengganggu manajemen kartel terhadap pemulihan pascapandemi di pasar minyak tepat ketika negara-negara konsumen resah tentang dampak harga yang lebih tinggi.

Negosiasi akan dilanjutkan pada hari Senin (5/7/2021) setelah apa yang kemungkinan akan menjadi akhir pekan diplomasi yang sengit. AS telah menyuarakan keprihatinan tentang kenaikan harga bensin karena minyak telah mencapai US$75.

Kegagalan untuk menyepakati peningkatan produksi akan menekan pasar yang sudah ketat, berpotensi mengirim harga minyak naik tajam. Tetapi skenario sebaliknya juga berlaku. Jika persatuan OPEC hancur seluruhnya, harga akan jatuh, seperti yang terjadi selama perang harga antara sekutu OPEC+ tahun lalu.

“Kebuntuan saat ini adalah tanda yang jelas dari niat UEA: mereka memiliki mandat yang jelas untuk meningkatkan produksi dan ingin menggunakan pengaruh yang lebih luas,” kata Amrita Sen di konsultan Energy Aspects Ltd. di London.

Abu Dhabi melontarkan gagasan untuk meninggalkan OPEC pada akhir 2020, karena ingin memompa lebih banyak minyak untuk memanfaatkan miliaran dolar dalam investasi yang dibuat untuk memperluas kapasitas. Pertikaian sengit minggu ini dan penolakan delegasi UEA untuk membuat konsesi apa pun menunjukkan bahwa ketegangan akan terus berlanjut.

Sebagian besar anggota OPEC+ mendukung proposal untuk menambah 400.000 barel per hari setiap bulan mulai Agustus dan mendorong kembali berakhirnya kesepakatan pasokan mereka yang lebih luas hingga akhir 2022.

Tetapi UEA mendorong untuk mengubah garis dasar yang digunakan untuk menghitung kuotanya, yang selama ini dinilai tidak adil. Itu tidak akan mendukung perpanjangan yang diusulkan kecuali yang lain setuju untuk mengubah garis dasarnya - sebuah langkah yang akan memungkinkannya untuk memompa 700.000 barel ekstra per hari.

“Jika UEA tidak dapat mengamankan konsesi dasar yang dicarinya, apakah akan mendeklarasikan 'Hari Kemerdekaannya' dari OPEC sendiri pada hari Senin?” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas di RBC Capital Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper