Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target On Stream Proyek Tangguh Train 3 Mundur ke 2022

Pada awal tahun ini, proyek Tangguh Train 3 terhenti selama 3 bulan akibat penyebaran Covid-19 dan untuk melanjutkan proyek tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memperkirakan penyelesaian proyek strategis nasional Tangguh Train 3 meleset dari target ayng ditetapkan sebelumnya.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan proyek Tangguh Train 3 mundur dari target penyelesaian pada kuartal IV/2021 menjadi tahun depan karena adanya pandemi Covid-19.

Menurut dia, pada awal tahun ini, proyek tersebut terhenti selama 3 bulan akibat penyebaran Covid-19 dan untuk melanjutkan proyek tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Mungkin sekitar pertengahan tahun 2022. Ini sedang kita lakukan risk and schedule analysist. Will see apakah bisa diperbaiki," katanya kepada Bisnis, Rabu (30/6/2021).

Berdasarkan catatan SKK Migas per 26 Maret 2021, progres proyek Tangguh Train-3 onshore telah mencapai 89,58 persen atau lebih rendah dari target yakni 96,21 persen. Sebaliknya, pengerjaan proyek offshore di Tangguh Train-3 telah mencapai 99,19 persen dari target yang seharusnya 100 persen.

Julius sebelumnya juga menyebut pandemi Covid-19 telah membuat proyek Jambaran Tiung Biru sedikit meleset dari target on stream.

Proyek yang juga termasuk dalam proyek strategis nasional itu ditargetkan rampung di akhir tahun. Julius mengatakan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ditambah dengan gelombang kedua yang memperparah kondisi di dalam negeri membuat proyek tersebut terdampak.

Menurut dia, ketidakpastian pada proyek itu ditimbulkan karena pandemi Covid-19. Namun SKK Migas bakal mengawal sangat ketat proyek tersebut agar tetap bisa diselesaikan pada akhir tahun.

"Proyek JTB mundur dari Agustus menjadi November atau Dessember 2021 on streamnya. Masih ada ketidakpastian karena Covid ini," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper