Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) memastikan kantor cabang yang berada di Melbourne dan Perth tetap beroperasi seperti biasa kendati rute dari dan menuju ke dua kota tersebut efektif dihapuskan mulai Jumat (2/7/2021).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan efektif mulai 2 Juli 2021, aksesibilitas layanan penerbangan dari dan menuju Australia hanya melalui Sydney. Rute dari dan menuju Sydney tersebut dilayani untuk memastikan konektivitas antara Indonesia dan Australia tetap tersedia.
Terutama, lanjutnya, untuk memfasilitasi penerbangan repatriasi Warga Negara Indonesia dari Australia maupun masyarakat yang harus terbang di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Kendati demikian, kedua kantor cabang di Melbourne dan Perth juga masih beroperasi untuk layanan di luar rute berjadwal
“Dapat kami pastikan bahwa hingga saat ini kantor cabang Garuda Indonesia baik yang berada di Melbourne maupun Perth masih tetap beroperasi dan memberikan layanan bagi para pengguna jasa yang membutuhkan layanan penerbangan baik untuk kebutuhan reschedule, charter, maupun berbagai kebutuhan penunjang layanan penerbangan lainnya,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (28/6/2021).
Maskapai pelat merah tersebut pun mengaku telah melakukan penerbangan terakhir dari dan menuju Melbourne telah dilayani pada Selasa (15/6/2021) lalu. Sementara itu untuk rute Perth akan dilayani hingga Kamis (1/7/2021) mendatang.
Kebijakan tersebut diambil sejalan dengan restrukturisasi terhadap rute-rute internasional yang dinilai kurang menguntungkan. Tak hanya itu, di tengah pandemi saat ini, kondisi pergerakan penumpang dari dan menuju Australia sangat dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan.
Baca Juga
Selanjutnya, emiten berkode saham GIAA akan mengevaluasi rute-rute yang tersedia saat ini terutama rute yang memiliki peluang pergerakan penumpang maupun aktivitas distribusi kargo dengan fokus untuk mengoptimalkan kinerja perseroan pada masa mendatang.
Berdasarkan catatan Bisnis sebelumnya, Garuda juga bakal mengawasi secara ketat sebanyak 3 rute internasional lainnya setelah memutuskan untuk menutup rute dari dan menuju ke Perth dan Melbourne, Australia.
Irfan mengatakan ada tiga rute yang masih dikaji secara ketat dan menyesuaikan dengan tingkatnya yakni Jakarta-Amsterdam, Jakarta – Kuala Lumpur, dan Jakarta – Sydney. Untuk rute internasional lainnya yang masuk dalam status pemantauan adalah dari dan menuju ke Seoul, Korea Selatan.
Kemudian, sambungnya, satu rute lainnya, dari dan ke Singapura juga telah dikurangi frekuensinya. Namun, tidak disebutkan secara spesifik jumlah pengurangan frekuensi tersebut.
“Kami masih review Amsterdam. Kami review terus-menerus. Tiga rute yang kami amati ketat Amsterdam - Jakarta, Jakarta - Kuala Lumpur dan Jakarta - Sydney. Karena Singapura juga challenging kami kurangi. Yang kami monitor selanjutnya adalah Seoul,” katanya.