Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mendorong penundaan Munas Kadin karena tingginya kasus Covid-19.
"Ini bukan urusan dukung mendukung, namun murni alasan kemanusiaan. Jatim sejak awal ingin Munas ditunda dulu, sambil menunggu kasus Covid-19 melandai, dan saya yakin tidak mempengaruhi kinerja Kadin yang lama," kata Adik, dikutip dari tempo.co, Senin (28/6/2021).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Suryani Motik dalam jumpa pers virtual di Jakarta juga menginginkan Munas ditunda demi kemanusiaan.
"Kami tidak ingin Kadin menimbulkan atau membuat klaster baru. Kami tidak ingin sia-sia upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan, termasuk vaksinasi gotong royong, padahal itu sudah diapresiasi dunia luar," katanya.
Suryani mengungkapkan banyak wakil ketua hingga anggota Kadin yang telah terpapar Covid-19, demikian pula orang-orang di sekeliling mereka.
Ia juga memahami banyak rumah sakit memiliki masalah keterbatasan obat, tabung oksigen, hingga tenaga kesehatan yang harus bekerjakeras di tengah melambungnya kasus Covid-19.
Baca Juga
"Oleh karena itu, kami sebenarnya sejak Covid-19 trennya naik dari minggu lalu, sudah inisiatif minta Ketua Umum dan penyelenggara untuk menunda munas," katanya.
Suryani menuturkan permintaan penundaan munas juga diikuti oleh 6 persen Anggota Luar Biasa (ALB). Permintaan penundaan itu meliputi acara konvensi dan Munas Kadin.
Dengan melambungnya kasus Covid-19 ditambah dengan merebaknya varian delta, Suryani meminta agar Munas Kadin di Kendari ditunda hingga kondisi membaik.
Munas VIII Kadin akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Juni 2021, bergeser dari rencana awal yang semula akan digelar di Bali pada 2-4 Juni 2021.
Selain membahas mengenai kebijakan organisasi, dunia usaha dan perekonomian nasional, Munas Kadin juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia berikutnya untuk periode 2020-2025.