Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Melonjak, Kenaikan Harga Oksigen Medis Hantui RS

Adapun, terdapat 2 jenis oksigen medis yang digunakan di rumah sakit, yakni oksigen yang sudah likuid dan oksigen yang menggunakan tabung manual.
Tabung oksigen/istimewa
Tabung oksigen/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah ramainya isu kekurangan persediaan oksigen di fasilitas layanan kesehatan akibat peningkatan jumlah pasien Covid-19, rumah sakit ternyata juga harus berhadapan dengan masalah harga oksigen yang melonjak.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI Ichsan Hanafi mengatakan harga oksigen medis mengalami kenaikan dengan kisaran 10-20 persen dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Ichsan, kenaikan harga terutama terjadi untuk oksigen tabung.

"Harga oksigen medis meningkat sejak beberapa bulan terakhir. Namun demikian, rumah sakit tetap terpaksa harus membeli oksigen meskipun ada kenaikan harga. Sebab, ini menyangkut pelayanan kesehatan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/6/2021).

Selain itu, sambung Ichsan, persediaan oksigen medis di rumah sakit swasta kian menipis yang hanya cukup untuk persediaan beberapa hari ke depan. Hal tersebut terjadi seiring dengan dilakukannya penambahan fasilitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Ichsan mengatakan sebanyak 60 persen tempat tidur di rumah sakit swasta saat ini digunakan untuk melayani pasien Covid-19 sehingga peningkatan kebutuhan oksigen medis kenaikannya bisa mencapai 3 kali lipat dari kondisi normal.

Adapun, terdapat 2 jenis oksigen medis yang digunakan di rumah sakit, yakni oksigen yang sudah likuid dan oksigen yang menggunakan tabung manual. Untuk oksigen likuid, jelasnya, saat ini persediaan masih untuk untuk kebutuhan mingguan meskipun distribusinya agak tersendat.

"Distribusi oksigen tersendat karena distributor saat ini mengalami overload. Selain itu, distributornya terbatas. Namun, mudah-mudahan masalah ini bisa teratasi," lanjut Ichsan.

Dia menambahkan di tengah kondisi seperti saat ini rumah sakit juga harus lebih aktif dalam mengatasi masalah persediaan oksigen.

Namun, sambungnya, Kementerian Kesehatan dan rumah sakit sudah berada di trek yang benar dalam mengupayakan penyelesaian masalah persediaan oksigen untuk pasien Covid-19. "Jadi, ini tinggal kesadaran masyarakat dan kebenarian pemerintah untuk memperketat pembatasan mobilitas orang," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper