Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter melaksanakan tes antigen acak hari kedua bagi para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) di 4 stasiun keberangkatan, yakni Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pengetesan dilakukan serentak pada pagi tadi mulai pukul 08.00 WIB. Para pengguna antusias mengikuti layanan tambahan yang diadakan KAI Commuter tersebut.
"Sebanyak 80 orang di empat stasiun mengikuti tes acak antigen dengan hasil 5 orang diantaranya reaktif dan tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan," katanya, Selasa (22/6/2021).
Dia menjelaskan data kelima orang tersebut kemudian akan dilaporkan ke Puskesmas setempat. Sementara itu pelaksanaan tes acak antigen juga masih akan digelar pada sore hari di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai mulai pukul 15.30 WIB.
Tes acak antigen ini, lanjutnya, telah dilakukan sejak kemarin, Senin (21/6/2021) di 6 stasiun yang sama. Jumlah tes yang disiapkan KAI Commuter adalah sekitar 150 tes per hari untuk enam stasiun tersebut.
Namun mengingat Senin biasanya diikuti volume pengguna yang lebih tinggi dibanding hari-hari lain, maka jumlah tes yang disiapkan dapat mencapai 200 tes.
"Para pengguna kami harapkan kesediaannya mengikuti tes acak ini bila diminta oleh petugas. Tes ini demi kesehatan dan keamanan bersama para pengguna KRL," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan tes secara acak (random test), kepada penumpang KRL Jabodetabek di sejumlah stasiun utama mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Budi, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat. Karena itulah, perlu perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19.
"Saya mendapat laporan, bahwa jumlah pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400-500.000 penumpang per hari. Walaupun di masa normal bisa di atas satu juta penumpang, tetapi ini harus kita sikapi mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19," tuturnya.