Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaksanakan tes antigen secara acak kepada calon pengguna KRL di sejumlah stasiun keberangkatan, antara lain Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Tangerang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan tes ini merupakan upaya mencegah calon pengguna yang berpotensi menularkan Covid-19 agar tidak naik KRL, serta meningkatkan kewaspadaan di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
"Tes antigen secara acak pada pagi hari ini berlangsung di sejumlah stasiun yang menjadi titik keberangkatan pengguna yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Tangerang. Sementara pada sore hari nanti akan digelar tes antigen di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang," katanya, Senin (21/6/2021).
Dia menjelaskan jumlah tes yang disiapkan KAI Commuter adalah sekitar 150 tes per hari untuk 6 stasiun tersebut. Tetapi, untuk hari Senin ini dengan volume pengguna yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari lain, KCI menyiapkan 200 tes.
"Para pengguna kami harapkan kesediaannya mengikuti tes acak ini bila diminta oleh petugas. Tes ini demi kesehatan dan keamanan bersama para pengguna KRL," sebutnya.
Sebelumnya pada Kamis dan Jumat (17-18 Juni 2021), pemerintah mengadakan vaksinasi di Stasiun Bogor dengan sasaran utama para pengguna aktif KRL.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan tes secara acak kepada penumpang KRL Jabodetabek di sejumlah stasiun utama mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Budi, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat sehingga memerlukan perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19.
"Saya mendapat laporan, bahwa jumlah pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400-500.000 penumpang per hari. Walaupun di masa normal bisa di atas satu juta penumpang, tetapi ini harus kita sikapi mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19," ujarnya.