Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) melancarkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja mal di tengah pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro secara ketat mulai 22 Juni hingga 5 Juli mendatang.
Pusat perbelanjaan juga hanya diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB dengan kapasitas pengunjung juga paling banyak 25 persen.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan pembatasan waktu dan pembatasa kapasitas restoran dan pengunjung tentunya sangat berdampak pada tingkat kunjungan yang akan berkurang signifikan.
Menurutnya, hingga saat ini pusat perbelanjaan masih akan mengalami perlambatan dengan kondisi pengetatan yang tidak menentu seperti saat ini baik dari sisi pendapatan tenant maupun pusat perbelanjaan.
"Dampaknya, pendapatan pusat perbelanjaan akan meleset dari target awal yang disebabkan oleh pembatasan yang dilakukan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).
Dia menuturkan optimisme dengan dimulainya vaksin di awal tahun dengan harapan kondisi berangsur membaik dihadapkan pada lonjakan penderita Covid-19 saat ini dan pusat perbenjaan sebagai sarana publik menjadi sasaran pengetatan tersebut
Baca Juga
Saat ini tingkat keterisian tenant di 3 mal milik emiten berkode saham MTLA ini berada dikisaran 85% hingga 98%.
Adapun pusat perbelanjaan yang dimiliki perusahaan yakni Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan, dan Metropolitan Mall Cileungsi.
Meland sendiri memberikan kebijakan kepada tenant berupa diskon sewa masih tetap diberikan untuk bersama-sama saling support bertahan di masa pandemi ini.
"Diasumsikan kebijakan dapat dikurangi jika kondisi semakin membaik," ucapnya
Dia berharap agar pemerintah dapat memberikan relaksasi pajak untuk pusat perbelanjaan agar lebih hidup. Namun demikian, pihaknya optimistis bisnis pusat perbelanjaan akan prospektif utamanya setelah tercapai herd immunity.
Perolehan pendapatan dari pusat perbelanjaan pada kuartal I tahun 2021 mencapai Rp58 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, Metland membukukan pendapatan Rp1,11 triliun atau turun 20,88 persen dibandingkan 2019 senilai Rp1,40 triliun.
Adapun rincian perolehan pendapatan yakni dari pusat rekreasi menyumbang Rp1,85 miliar terhadap pendapatan perseroan atau turun 81,06 persen year-on-year.
Pendapatan dari pusat perbelanjaan mengalami penurunan 30,05 persen menjadi Rp252,33 miliar pada 2020. Lalu pendapatan dari hotel turun 47,61 persen menjadi Rp62,29 miliar di 2020.
Dari lini real estat yang menjadi tulang punggung perseroan turun terbatas sebesar 13,68 persen menjadi Rp760,33 miliar di 2020.
Penurunan pendapatan MTLA pun menggerus laba 44,08 persen menjadi Rp272,29 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp486,97 miliar.