Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Kedua Covid-19, Bio Farma Pastikan Ketersediaan Vaksin

Pemerintah, melalui PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan telah mengamankan pasokan vaksin Covid-19 dari sejumlah produsen mulai dari Sinovac, CanSino, hingga Pfizer.
Pelayanan di Sentra Vaksinasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Lakespra Saryanto, Pancoran, Jakarta Selatan yang diselenggarakan 18 hingga 30 Juni 2021. Program ini bekerjasama dengan Zurich Group./Antararnrn
Pelayanan di Sentra Vaksinasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Lakespra Saryanto, Pancoran, Jakarta Selatan yang diselenggarakan 18 hingga 30 Juni 2021. Program ini bekerjasama dengan Zurich Group./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) selaku importir tunggal vaksin untuk penanganan Covid-19 memastikan jumlah dosis yang tiba sampai dengan akhir tahun ini mencukupi untuk 181,5 juta masyarakat. Hal ini menjadi kabar baik di tengah kembali melonjaknya kasus positif Covid-19.

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan perseroan melalui kerja sama dengan sejumlah kementerian telah mendapatkan komitmen sebanyak 120 juta dosis tambahan dari Sinovac sampai dengan akhir 2021.

"Untuk Sinovac, awalnya perusahaan hanya mendapatkan 140 juta dosis sampai dengan Oktober 2021. Kemudian, kami melakukan negosiasi dan mendapatkan tambahan sebanyak 120 juta dosis. Jadi, sampai akhir tahun kami menyiapkan 260 juta dosis dari Sinovac. Kami harapkan bisa segera," ujar Bambang ketika dihubungi, Selasa (22/6/2021).

Selain Sinovac, lanjutnya, Bio Farma sudah memegang komitmen dari sejumlah produsen untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta populasi dengan total vaksin sebanyak 363 juta dosis.

Dari perjanjian multilateral dengan COVAX/GAVI, ujarnya, sudah datang sebanyak 8 juta dosis dari komitmen awal 11 juta dosis. Sementara dari sumber lain, AstraZeneca memberikan komitmen sebanyak 50 juta dosis. Demikian pula Novavax sebanyak 50 juta dosis.

Bambang mengatakan pemerintah terus melakukan negosiasi untuk pengadaan vaksin skema multilateral dengan COVAX/GAVI dengan kemungkinan mendapatkan penambahan sekitar 10 - 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Dari upaya tersebut, dia berharap bisa didatangkan vaksin sebanyak 54 juta dosis sehingga jumlah dosis vaksin yang dimiliki oleh pemerintah hingga akhir 2021 sudah mendekati 400 juta dosis. Jumlah tersebut, lanjutnya, sudah memenuhi kebutuhan vaksin nasional.

Selain itu, kebutuhan vaksin di Tanah Air akan ditambah dengan pengadaan untuk program Vaksinasi Gotong Royong dari Sinopharm dan CanSino. Dari Sinopharm sudah didapatkan komitmen sebanyak 15 juta dosis hingga akhir tahun, sedangkan vaksin CanSino sebanyak 5 juta dosis hingga November.

Namun, upaya tersebut bukan berarti tidak memiliki potensi kendala. Bambang mengatakan tinggi kebutuhan vaksin global saat ini tidak diiringi dengan jumlah ketersediaan yang dapat dipasok. Selain itu, produsen seperti Sinovac tidak hanya secara khusus memasok vaksin untuk Bio Farma.

"Kemudian, kami harus menyinkronkan timeline produksi Sinovac dengan kebutuhan Bio Farma," jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, percepatan pengadaan memerlukan upaya dan kerja keras dari berbagai pihak karena adanya kondisi tarik menarik tersebut. Tentunya, pemerintah harus bekerja keras secara bersama-sama untuk mengamankan ketersediaan vaksin untuk kebutuhan nasional.

Pada perkembangan lain, Kementerian Kesehatan secara khusus telah menjalin komunikasi dan negosiasi dengan produsen asal Amerika Serikat, Pfizer.

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk penanganan Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan Pfizer akan mengirimkan vaksin ke Tanah Air. Dia mengatakan pemerintah akan mendatangkan Pfizer sebanyak 50 juta dosis.

"Mereka [Pfizer] berencana mulai mengirimkan vaksin mulai Agustus [2021]," ujar Nadia.

Adapun, jumlah vaksin merek Pfizer yang akan didatangkan secara bertahap tersebut sebanyak 7-12 juta setiap bulan dan digunakan dalam program vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper