Bisnis.com, JAKARTA - Wooden furniture Indonesia memiliki pasar yang prospektif, namun sejauh ini masih terkendala kelangkaan kontainer dan harga kontainer yang meningkat 10 kali lipat di masa pandemi.
Sinthusan Sivagnanam, CEO Avanica Corporation--perusahaan Kanada yang memiliki investasi di sektor produksi wooden furniture di Jepara, Solo dan Yogyakarta, mengatakan wooden furniture akan menjadi salah satu produk yang booming di pasar Kanada maupun AS setelah pandemi Covid-19 mereda.
"Meski potensinya besar, ekspor furniture Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk kelangkaan kontainer dan harga container yang meningkat 10 kali lipat di masa pandemi," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan pers KJRI Toronto, Sabtu (12/6/2021).
Permasalahan ini perlu menjadi perhatian pemerintah mengingat implikasinya yang besar terhadap kinerja ekspor produk Indonesia. Permasalahan ini bahkan telah memperlambat produktifitas para pengrajin mebel.
Kepada KJRI Toronto, CEO Avanica Inc. menyampaikan harapan kiranya Pemerintah Indonesia dapat membantu mengatasi kelangkaan kontener sehingga target Avanica Inc. untuk mengekspor produk furniture sebanyak 60 kontener per bulan dapat tercapai.
Sejak pertengahan 2020, Avanica Inc. hanya berhasil mengekspor 24 kontainer dan angka ini jauh di bawah target yang diharapkan. Oleh karena itu, permasalahan kelangkaan kontainer ini perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia.
Baca Juga
Statistics Canada mencatat bahwa pada 2020 ekspor furniture Indonesia ke Kanada meningkat sekitar 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada Triwulan I 2021, ekspor produk tersebut meningkat sebesar 49,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.