Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swiss Jadi Investor Asing Terbesar Kelima di RI, Jepang Tergeser

Sejak era pascareformasi, Swiss belum pernah menduduki posisi lima besar. Namun, kini Swiss menjadi negara dengan investasi asing langsung terbesar kelima terhadap Indonesia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Swiss kini menjadi salah satu dari lima negara teratas dengan foreign direct investment (FDI) terbesar di Indonesia.

Bahlil mengatakan sejak era pascareformasi, Swiss belum pernah menduduki posisi lima besar. Namun, kini Swiss menjadi negara dengan investasi asing langsung terbesar kelima terhadap Indonesia.

“Tahun ini [Swiss] di kuartal I/2021 tembus [lima besar]. Semoga ini menjadi angin segar. Bahkan menggeser Jepang sekarang ini untuk kuartal pertama,” katanya dalam Peletakan Batu Pertama Pabrik Nestle Bandaraya dan Peresmian Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia, Kamis (20/5/2021).

Bahlil menilai hal tersebut karena Indonesia telah mendapatkan trust (kepercayaan) dari dunia usaha internasional. Terlebih, menurutnya kemudahan membuka usaha yang didorong oleh UU Cipta Kerja.

Maka itu, Bahlil meminta kepada Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia Philippe Strub yang hadir di acara tersebut, agar mengajak dunia usaha internasional lainnya untuk berusaha di Indonesia.

“Izin-izin tidak kita persulit lagi. Contohnya, Nestle ini kita urus izinnya. Nestle ini adalah salah satu contoh perusahaan yang izinnya diurus tim BKPM. Tidak lama-lama, tidak pakai duit ini. Tidak pakai amplop ini, kita harus berubah,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo kepada para peserta acara terkait dengan penahanan izin usaha. Bahlil menyampaikan Presiden meminta agar para pihak otoritas tidak menahan izin usaha.

“Jangan menahan izin pelaku usaha. Menahan izin [usaha] itu sama dengan menahan lapangan pekerjaan. Menahan izin itu sama dengan menahan laju pertumbuhan ekonomi. Dan menahan izin itu sama dengan menahan pendapatan daerah maupun pendapatan negara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper