Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor April Melejit, BPS Paparkan Faktor Pendorongnya

Secara tahunan, ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 51,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan, ekspor meningkat tipis sebesar 0,69 persen (month-to-month/mtm).
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor pada April 2021 mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Secara tahunan, ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 51,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan, ekspor meningkat tipis sebesar 0,69 persen (month-to-month/mtm).

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyampaikan bahwa berdasarkan sektor, sektor pertanian pada April 2021 masih mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sebesar 18,98 persen secara tahunan meski mengalami penurunan 14,55 persen secara bulanan.

“Pada Maret 2021 lalu ekspor pertanian melonjaknya sudah tinggi sehingga pada April 2021 mengalami penurunan 14,55 persen. Penurunan yang cukup besar terjadi pada komoditas sarang burung, hasil hutan bukan kayu lainnya, tanaman obat, aromatik. dan rempah, serta kopi dan buah-buahan tahunan,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/5/2021).

Namun secara tahunan, komoditas di sektor pertanian yang mengalami peningkatan tinggi yaitu tanaman obat, aromatik, dan rempah, terutama lada hitam dan cengkeh.

Di samping itu, BPS mencatat industri pengolahan secara bulanan meningkat sebesar 0,69 persen . Suhariyanto mengatakan peningkatan tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa sektor manufaktur di Indonesia mulai bergeliat.

Adapun secara tahunan, ekspor dari industri pengolahan tercatat naik sebesar 52,65 persen.

Sejalan dengan itu, ekspor pada sektor pertambangan pada April 2021 juga meningkat secara signifikan secara tahunan, sebesar 47,02 persen dan secara bulanan meningkat sebesar 2,33 persen.

“Yang meningkat cukup besar biji tembaga, biji logam lainnya, dan bahan mineral lainnya,” jelas Suhariyanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper