Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar 50 persen dari konstruksi tol di jalan tol Trans—Sumatra (JTTS) belum menembus separuhnya. Walakin, beberapa perkembangan konstruksi di jalan tol Trans-Sumatra melebihi perkembangan pembebasan lahannya.
Ruas yang dimaksud adalah ruas Binjai—Langsa yang merupakan bagian dari jalan tol Binjai—Pangkalan Brandan, Pekanbaru—Bangkinang, dan Padang—Sicincin. PT Hutama Karya (Persero) mendata selisih terbesar terjadi pada perkembangan konstruksi ruas Binjai—Langsa yang telah mencapai 37 persen dengan pembebasan lahan di posisi 5 persen.
"Progres konstruksi [beberapa ruas] lebih besar dari progres [pembebasan] lahan dikarenakan untuk konstruksi sudah mendapat izin dari pemilik tanah sebelum tanah bebas secara administrasi," kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo kepada Bisnis, Kamis (20/5/2021).
Tjahjo mencatat pihaknya sedang melakukan konstruksi enam ruas pada jalan tol Trans-Sumatra, yakni Sigli—Banda Aceh sepanjang 74 kilometer, Pekanbaru—Bangkinang sepanjang 40 kilometer, Padang—Sicincin sepanjang 36 kilometer, Bengkulu—Taba Penanjung sepanjang 18 kilometer, Indralaya—Prabumulih sepanjang 65 kilometer, dan Binjai—Pangkalan Brandan sepanjang 58 kilometer. Dengan kata lain, Hutama sedang membangun jalan tol sepanjang 291 kilometer di jalan tol Trans-Sumatra.
Proses pembebasan lahan tertinggi dimiliki oleh ruas Sigli Banda—Aceh yang mencapai 94 persen, sedangkan level terendah berada di ruas Binjai—Langsa yang baru di level 5 persen.
Adapun, progres konstruksi tertinggi berada di ruas Bengkulu—Taba Penanjung atau mencapai level 85 persen, sedangkan yang terendah adalah ruas Indralaya—Prabumulih di kisaran 35 persen.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan bahwa dua ruas jalan tol Trans-Sumatra akan rampung pada tahun ini. Adapun, kedua ruas tol tersebut merupakan bagian dari backbone jalan tol Trans-Sumatra.
"[Jalan tol] Sigli—Banda Aceh [di Aceh] itu tuntas mungkin pertengahan tahun. Lalu, Pekanbaru—Bangkinang [di Riau] juga tuntas [tahun ini," tuturnya.
Danang menyampaikan prioritas konstruksi jalan tol Trans-Sumatra adalah penyelesaian pembangunan jalan-jalan backbone. Setelah itu, lanjut Danang, fokus konstruksi jalan tol Trans-Sumatra baru dilanjutkan pada konstruksi jalan tol sirip.
BPJT mencatat sejauh ini ada pembangunan terhadap 24 seksi jalan tol yang tergabung dalam 10 ruas jalan tol Trans-Sumatra.
Konstruksi seksi jalan tol yang dijadwalkan rampung hingga akhir tahun ini adalah ruas Pekanbaru—Bangkinang, Blang Bintang—Kuto Baro, Kuto Baro—Baitussalam, Tebing Tinggi—Inderapura, Kuala Tanjung—Indrapura, Tebing Tinggi—Serbelawan, dan Serbelawan—Pematang Siantar.