Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19, Ekonom: Pemerintah Jangan Cari Keuntungan Jangka Pendek

Belakangan aktivitas ekonomi telah berjalan dengan perapan protokol kesehatan yang rendah.
Kerumunan masyarakat terlihat memadati Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). /Antara
Kerumunan masyarakat terlihat memadati Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho mengingatkan pemerintah untuk tidak mengambil kebijakan terkait pandemi Covid-19 yang hanya memberikan keuntungan jangka pendek. 

"Apalagi sekarang vaksin dari program pemerintah juga memiliki kendala seperti kasus Astrazeneca, sedangkan kita berburu pada waktu untuk mencapai target herd immunity agar pemulihan optimal," katanya kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).

Andry mengatakan saat ini memang akan sulit menghalau lonjakan kasus Covid-19 akibat dari kegiatan masyarakat selama libur Lebaran kemarin.

Larangan mudik hanya memberikan efek pengetatan sedikit. Aktivitas ekonomi masih terpantau berjalan dengan masyarakat yang masih memenuhi pasar, mall, dan tempat wisata yang tidak ditutup bahkan tidak dibatasi pengunjungnya.

"Tentu kita tidak mau rumah sakit kembali kewalahan dan PSBB dilakukan kembali, apalagi sekarang vaksinasi masih berjalan jadi mungkin alangkah bijak jika pemerintah memfasilitasi swab gratis bagi pemudik yang kembali ke kota agar tidak menjadi hambatan jika dibebankan masyarakat sendiri," katanya kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).

Andry menyebut pemerintah juga perlu melakukan restriksi dari luar negeri. Meski efeknya dalam jangka pendek akan berpengaruh pada kegiatan investasi asing.

Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa antisipasi lonjakan sudah dilakukan dan ketersediaan tempat tidur (TT) di Rumah Sakit cukup aman.

Menurutnya, telah tersedia TT untuk Isolasi sekitar 70.000, yang terisi sekitar 20.000 TT. Sedangkan TT untuk ICU seluruh Indonesia memiliki 7.500 TT, dan sudah terisi 2.500 TT.

"Semoga pasca lebaran atau liburan panjang, kenaikannya tidak tinggi, sehingga cadangan TT untuk Isolasi dan ICU tidak usah dikhawatirkan," katanya.

Dia juga memastikan obat-obatan juga dilengkapi dan stok obat-obatan di Rumah Sakit juga sudah diisi. Jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia pada bulan ini juga diklaim cukup banyak untuk percepatan vaksinasi agar ditingkatkan lagi dan diutamakan untuk para lansia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper