Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara blak-blakan menyebut PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Jabodetabek tidak profesional dalam mengatur jumlah penumpang, sehingga berisiko menjadi klaster Covid-19.
Budi Karya mengatakan hal tersebut usai melihat langsung kondisi penumpang KRL yang padat di Stasiun Manggarai, sehingga tidak ada protokol kesehatan, tidak ada pengaturan jarak, serta pemeriksaan antigen secara random.
"Saya menilai PT KCI tidak profesional, sehingga terjadi penumpukan penumpang kereta api dan ini sangat tidak kita harapkan," kata Budi, Jumat (14/5/2021).
Dia menambahkan dalam 3-4 hari terakhir ini setiap hari setidaknya ada 200.000 penumpang yang naik KRL Commuter Line. Diperkirakan, jumlah penumpang pada akhir pekan ini naik menjadi 300.000 hingga 400.000 orang.
Selama sekitar satu jam berada di Stasiun Manggarai, Menhub mengatakan dalam satu gerbong ada lebih dari 70 penumpang sehingga tidak terdapat jaga jarak yang berpotensi menjadi kluster baru. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak yang mengelola transportasi massal untuk terus melakukan prokes dan tidak terjadi lagi di semua daerah.
"Saya perintahkan ke PT KCI agar kejadian serupa mulai besok Sabtu dan seterusnya tidak terulang lagi dan harus jalankan prokes ketat," kata Budi Karya.
Baca Juga
Sementara, Vice President Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengatakan pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan pengaturan penumpang seperti yang diperintahkan Menhub.
"Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI dengan meningkatkan pengaturan petugas untuk memperketat pengawasan sehingga jalankan prokes," kata Anne.