Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puspoll Indonesia: 65,3 Persen Masyarakat Indonesia Optimistis Ekonomi Pulih di 2022

Hal tersebut ditunjukkan melalui survei terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, yang dilakukan dari 21-30 April 2021. Dari 1.600 responden, 65,3 persen di antaranya menjawab optimistis terhadap perbaikan kondisi ekonomi pada satu tahun ke depan.
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia melaporkan tingkat optimisme masyarakat terhadap perbaikan ekonomi dalam satu tahun ke depan sebesar 65,3 persen.

Hal tersebut ditunjukkan melalui survei terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, yang dilakukan dari 21-30 April 2021. Dari 1.600 responden, 65,3 persen di antaranya menjawab optimistis terhadap perbaikan kondisi ekonomi pada satu tahun ke depan.

“Kalau kita lihat riset-riset sebelumnya, setahun terakhir menunjukkan bahwa separuh lebih masyarakat tidak hanya kehilangan pekerjaan, tapi juga pengurangan gaji, pengurangan penghasilan, dan lain-lain. Nah, menarik dari temuan ini, dalam bayangan publik satu tahun yang akan datang mereka cukup [optimistis],” jelas Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja dalam rilis survei, Jumat (7/5/2021).

Tanja memaparkan survei tersebut dilakukan terhadap 1.600 responden dengan margin error 2,45 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Secara metodologi, Puspoll mengambil sampel di seluruh provinsi secara proporsional. Dengan kata lain, semakin banyak penduduk dalam satu provinsi, maka respondennya semakin banyak.

Tidak hanya terkait optimisme perbaikan ekonomi, survei ini juga menunjukkan sejumlah gambaran terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 lainnya.

Misalnya, di sisi kepuasan masyarakat dalam penanggulangan pandemi di bawah kepemimpinan Jokowi-Amin. Sebanyak 66,5 persen masyarakat puas dengan penanganan dari pemerintah. Kemudian, 30,6 persen mengatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Di sisi kesediaan untuk divaksin, sebagian besar publik menjawab bersedia. Sebanyak 59,2 persen dari responden, menjawab bersedia untuk divaksin. Sementara, masi ada sebanyak 35,6 persen yang menolak untuk divaksin.

Lalu, hampir setengah dari masyarakat menolak kebijakan pelarangan mudik. Sebanyak 49,9 persen masyarakat menolak atau tidak setuju dengan kebijakan pemerintah untuk melarang kegiatan mudik tahun ini. Bahkan, 20,3 persen dari responden yang tidak setuju juga menjawab nekat untuk tetap mudik meskipun dilarang oleh pemerintah.

Di lain sisi, sebanyak 40 persen responden menerima atau patuh terhadap kebijakan pemerintah dalam melarang mudik. Sedangkan 28,1 persen menjawab tidak akan mudik karena memang tidak memiliki kampung halaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper