Bisnis.com, JAKARTA - Produksi minyak dan gas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selama kuartal I/2021 melampaui target yang ditetapkan perseroan di tengah tantangan bisnis dan operasional selama pandemi COVID-19.
Sampai dengan 31 Maret 2021 atau kuartal I/2021, realisasi produksi gas PHI mencapai 688,8 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 106,1 persen dari target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) sebesar 649,2 juta standar kaki kubik per hari.
"Sementara untuk produksi minyak triwulan 1, PHI juga berhasil melampaui target dengan realisasi 100,4 persen atau setara 49.000 barel per hari (bopd)," kata Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim di Jakarta, Selasa.
Chalid mengatakan keberhasilan PHI mencatat kinerja positif selama kuartal 1, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memelihara dan meningkatkan produksi migas dengan melakukan pemboran sumur eksplorasi dan pengembangan.
Untuk mendukung pencapaian ketahanan energi nasional, PHI melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja Regional 3 Kalimantan.
"Tahun 2021, PHI merencanakan untuk melakukan pemboran lima sumur eksplorasi dan lebih dari 80 sumur pengembangan," ungkap Chalid.
Baca Juga
Salah satu sumur eksplorasi yang merupakan Komitmen Pasti untuk dibor tahun ini adalah sumur TDE C-1X. Sumur minyak ini merupakan area perdana (play opener) yang diharapkan akan menemukan cadangan yang ekonomis demi memperpanjang usia produksi Wilayah Kerja Mahakam.
Sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi, PHI dan anak-anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Attaka, dan PT Pertamina Hulu West Ganal, mengoperasikan lapangan dan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga memerlukan inovasi teknologi dan kreativitas untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset.
Untuk memaksimalkan produksi dan meningkatkan keekonomian aset yang merupakan lapangan-lapangan migas yang sudah mature, PHI memanfaatkan penggunaan teknologi, inovasi dan sinergi antara anak-anak perusahaan Pertamina.
Terkait dengan hal ini, General Manager Zona 8 Agus Amperianto mengungkapkan langkah-langkah yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam memanfaatkan inovasi teknologi diantaranya dalam kegiatan pemboran di Wilayah Kerja Mahakam.
Menurut Agus Amperianto, dengan jumlah pemboran yang cukup banyak terutama untuk sumur-sumur pengembangan, maka inovasi teknologi dalam pemboran akan mendorong efektivitas dan efisiensi biaya yang signifikan.
Hal ini selaras dengan aspirasi transformasi Pertamina untuk menjadi best in industry.
“PHM mengembangkan inovasi dalam teknik pemboran di WK Mahakam tanpa menggunakan rig (rigless operation) melalui penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWU) Drilling EHR-12 untuk pemboran sumur-sumur pengembangan.
Inovasi ini merupakan buah sinergi dengan PT Elnusa, yang juga tergabung dengan Subholding Upstream Pertamina. Rigless operation ini berhasil mengurangi biaya pemboran secara signifikan,” jelas Agus.
Agus menambahkan bahwa penggunaan HWU oleh PHM telah terbukti berhasil mendukung kegiatan pemboran dengan biaya yang lebih rendah dengan tetap mengutamakan keselamatan operasi dan produksi, sehingga perusahaan terus mendorong penggunaan HWU ini di seluruh wilayah kerja Regional 3.
Berdasarkan catatan SKK Migas, sampai dengan tanggal 31 Maret 2021 realisasi produksi gas TW-1 PHM berhasil melebihi target dengan realisasi sebesar 558 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target APBN sebesar 435 juta kaki kubik per hari (mmscfd), atau mencapai 122,9 persen.
Untuk produksi minyak TW-1, PHM juga berhasil melampaui target dengan realisasi 130,3 persen atau setara 29.691 barel per hari (bopd).