Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Ekspansif, Sektor Apa yang Paling Produktif?

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2021 kembali mencetak rekor tertinggi.
Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas, Bekasi.  /Bisnis.com
Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas, Bekasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan usaha menilai Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang ekspansif di level 54,6 didorong oleh sejumlah sektor.

Wakil Ketua Bidang Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Johnny Darmawan mengatakan di antaranya otomotif, batubara, dan sektor yang berkaitan dengan logam termasuk didalamnya farmasi dan alat kesehatan. Menurutnya, hal ini juga tidak lepas dari kepercayaan masyarakat untuk membelanjakan uangnya karena pemerintah memberi banyak kemudahan.

"Kalau otomotif jelas karena ada diskon pajak PPnBM, kemudian batubara saat ini juga demand naik dan akan lebih dari supply yang kemudian mengakselerasi ekspor dengan baik," katanya kepada Bisnis, Senin (3/5/2021).

Johnny menyebut ada juga sejumlah alat kesehatan terpantau mencatat pertumbuhan permintaan. Oleh karena itu, dia melanjutkan dengan struktur PMI yang terdiri dari permintaan naik, produksi melaju, dan stok menipis maka perolehan PMI ini sesuai dengan proyeksi.

Apalagi, lanjut Johnny, saat ini ada momentum Ramadan dan Lebaran yang kian menggerakkan masyarakat untuk belanja baik melalui pencairan bantuan sosial atau yang lain sebagainya.

"Mudik juga tidak dikasih jadi produksi akan bertambah ini untuk terus mengundang demand," ujarnya. 

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian melaporkan bahwa deru mesin manufaktur di tanah air semakin kencang, menandakan produktivitas yang kian bergeliat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sepanjang dua bulan berturut-turut, PMI manufaktur Indonesia menorehkan rekor tertinggi. Selain itu, kondisi bisnis kini telah menguat dalam enam bulan terakhir ini di tengah kondisi pandemi, dengan tren positif dari sektor industri yang gencar melakukan perluasan usahanya.

“Alhamdulillah, para pelaku industri kita mulai bangkit lagi. Sebab, kalau kita melihat ke belakang, pada April 2020 adalah kondisi PMI manufaktur Indonesia saat jatuh ke titik terendahnya, yaitu di level 27,5,” katanya, Senin (3/5/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper